Sampai Kamis (20/1) pukul 02.00 WIB, korban gempa dan tsunami yang meninggal sebanyak 166.320 jiwa. Dengan perincian, jumlah korban meninggal di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 166.080 jiwa dan di Nias, Sumatera Utara (Sumut), 240 jiwa. Sedangkan korban hilang 6.220 jiwa di NAD dan 25 jiwa di Sumut.
Demikian data yang diterima dari Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Departemen Kesehatan dr Doti Indrasanto dan Bagian Humas Departemen Kesehatan, Kamis 20/1) di Jakarta, seperti dilansir Suara Pembaruan. Menurut Doti, jumlah pengungsi sebanyak 617.159 jiwa tersebar di 15 kabupaten di NAD, Medan dan DKI Jakarta. Pengungsi terbanyak di Aceh Besar sebanyak 107.740 jiwa, kemudian Aceh Utara 97.942 jiwa, Meulaboh 80.251 jiwa, Aceh Barat 58.583 jiwa, Nias 4.012 jiwa, Kota Medan 17.273 jiwa dan DKI Jakarta 1.186 jiwa. Sementara, jenazah yang sudah dimakamkan sebanyak 89.832.
Disebutkan, beberapa sarana pelayanan kesehatan telah memberi layanan kesehatan. Seperti RS Zainoel Abidin di Banda Aceh, RS Fakinah di Banda Aceh, RS Harapan Bunda di Banda Aceh, RS Kesdam di Banda Aceh, RSUD Sigli di Sigli dan RSU Langsa di Langsa. Pelayanan di RS Fakinah, katanya, mendapat dukungan dari Tim Kesehatan Polri, Tim Kesehatan Australia, Tim Kesehatan Buddha Tsuchi dan Tim RSCM Jakarta. Di RS Kesdam, layanan kesehatan didukung oleh Tim Kesehatan RSCM Jakarta, Tim Kesehatan TNI, Tim Kesehatan DKI Jakarta. Sementara pelayanan RS Zainoel Abidin mendapat dukungan Tim Kesehatan DKI Jakarta dan Tim Kesehatan Sulawesi Selatan.
Selain itu, kata Doti, disiapkan rumah sakit lapangan (Rumkitlap) sebagai tempat pelayanan kesehatan. Rumkitlap Blang Bintang mendapat dukungan dari Tim Kesehatan Singapura, Tim Kesehatan DKI Jakarta, Tim Kesehatan Walubi dan Tim Kesehatan TNI AU. Di Aceh Besar disiapkan Rumkitlap RRC yang didukung Tim Kesehatan RRC, Rumkitlap ICRC dengan dukungan PMI dan ICRC.
Di Banda Aceh lokasi Rumkitlap berada di di depan RS Zainoel Abidin dengan dukungan Tim Kesehatan Prancis dan Jerman. Ada juga Rumkitlap berlokasi di samping Balai Pengobatan Penyakit Paru di Banda Aceh, yang didukung Tim Kesehatan Spanyol.
Di Sigli, Rumkitlap TNI mendapat dukungan dari Tim Kesehatan TNI dan Tim Kesehatan Jawa Timur. Di Meulaboh disiapkan Rumkitlap TNI dengan dukungan Tim Kesehatan TNI dan Rumkitlap Singapura dengan dukungan Tim Kesehatan Singapura.
Doti menjelaskan, sarana kesehatan yang mengalami kerusakan antara lain rumah sakit sebanyak 5 unit. Sedangkan puskesmas, dari 240 unit yang ada sebanyak 77 rusak, dengan rincian 37 rusak berat, 20 rusak sedang dan 20 unit rusak ringan. Dengan kondisi sarana kesehatan yang, ujarnya, pasien-pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Medan, dan DKI Jakarta. Pasien yang dirujuk di Kota Medan tersebar di 23 rumah sakit yang jumlahnya 2.509 pasien. Terdiri dari 1.467 pasien rawat jalan dan 439 pasien rawat inap. Sebanyak 537 pasien sudah pulang dari rumah sakit, dan 66 meninggal.
Di DKI Jakarta dan Tangerang, para korban dirawat di 22 rumah sakit, yang jumlahnya mencapai 8.734 jiwa. Dengan rincian 6.450 pasien rawat jalan, 1.569 pasien rawat inap, 605 pasien sudah pulang, dan 110 meninggal.
Doti menambahkan, kegiatan kesehatan lingkungan yang sudah dilakukan antara lain fogging dengan desinfektan untuk lalat dan nyamuk, pendistribusian kaporit ke seluruh puskesmas, kaporitisasi dan penjernih air cepat (PAC).
Selain itu juga penyuluhan kesehatan lingkungan dan pemeriksaan sumber air untuk mengontrol ancaman kejadian luar biasa (KLB). Di tempat pengungsian, rawan KLB campak karena ada kelompok yang rentan. Untuk itu dilakukan imunisasi campak massal bagi anak berusia di atas 6 bulan sampai anak berusia 15 tahun.
Dari sasaran sebanyak 149.948 anak, sampai 19 Januari sudah 52.389 anak yang divaksinasi. Selain itu, anak-anak itu juga diberi vitamin A (kapsul vitamin A biru sebanyak 228 dan kapsul vitamin A merah sebanyak 13.048).
© Copyright 2024, All Rights Reserved