Sebanyak 94 orang penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggalam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Senin (18/06) sekitar pukul 17.30 WIB, masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Tim gabungan Basarnas, Polri dan TNI masih melakukan pencarian.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan data korban hilang tersebut berdasarkan informasi yang tertera di papan aduan keluarga di Posko Disaster Victim Identification (DVI) Sumatera Utara. “Korban kapal yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan hingga saat ini berjumlah sekitar 94 orang," ujar Setyo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/06).
Ia mengatakan, belum ada jumlah data korban yang valid hingga saat ini. Hal itu disebabkan KM Sinar Bangun tidak memiliki manifes yang dapat digunakan untuk memastikan jumlah penumpang yang menjadi korban.
Tim gabungan saat ini masih melakukan upaya pencarian korban hilang menggunakan tiga unit kapal kayu milik Organisasi Perkapalan Simanindo (OPS) dan Kapal Motor Penyebrangan Sumut I. Kondisi cuaca dan ombak turut menghambat upaya pencarian.
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan mengatakan KM Sinar Bangun diperkirakan tenggelam sekitar 1,6 Kilometer dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Kapal tersebut berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Sebelum tiba di Dermaga Tigaras, kapal oleng akibat pengaruh cuaca buruk, angin kencang, dan ombak besar. KM Sinar Bangun dilaporkan tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB. Adapun 18 orang penumpang berhasil diselamatkan, dan satu orang meninggal dunia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved