Ditengah keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), pagelaran Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tetap berjalan di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur. Kongres berakhir, hari ini, Sabtu (18/04), dan menetapkan kepengurusan baru.
La Nyalla Mahmud Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum setelah mendapatkan suara terbanyak, yaitu 92 suara dari total 106. Berada dibawah La Nyalla, Syarif Bastaman, hanya memperoleh 14 suara. Sementara Muhammad Zein, Subardi, dan Benhard Limbong tidak mendapatkan suara sama sekali.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, Sekertaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, Achsanul Qosasi, dan Sarman resmi mengundurkan diri sebagai calon ketum. Pengunduran ketiganya dibacakan oleh Ketua Komisi Pemilihan, Dhiman Abror.
Meski terpilih, La Nyalla sendiri dihadapkan pada keputusan Menpora yang tidak mengakui hasil Kongres Luar Biasa. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menpora menjatuhkan sanksi pembekuan kepada PSSI melalui surat nomor 0137 No 2015 yang ditanda tangani langsung oleh Imam Nahrawi. Akibatnya, kepengurusan PSSI tidak diakui dan kegiatan tim nasional dan liga akan diambil alih oleh KONI dan KOI.
"Saya segera menemui Menpora untuk menjelaskan permasalahan yang ada. Selama ini Menpora hanya mendapatkan laporan sepihak. Yang jelas hasil kongres ini harus berjalan," kata La Nyalla usai kongres.
Menurut dia, selain bakal menemui Menpora pihaknya juga akan membahas masalah pembekuan dengan anggota Komite Eksekutif baru. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan tim hukum PSSI untuk menelaah surat yang ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi tersebut.
"Kami akan terus mengkaji pembekuan ini. Padahal yang seharusnya membekukan PSSI adalah FIFA bukan pemerintah. Makanya kami akan melakukan langkah hukum," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved