Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz mendatangi kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Jumat (15/04) siang. Harry mengaku datang untuk melakukan klarifikasi terkait namanya yang muncul dalam dokumen terkait Panama Papers.
“Saya dipanggil Dirjen Pajak untuk klarifikasi soal Panama Papers, saya membawa data-datanya," terang Harry kepada pers di Kantor Dirjen Pajak, Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (15/04). Harry tiba di Gedung itu, sekitar pukul 13.30 WIB.
Harry tak berkomentar banyak. Dia bergegas masuk ke ruangan, untuk bertemu ditjen Pajak. “Nanti saja ya," terangnya.
Kemarin, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Harry Azhar juga melaporkan soal namanya yang termasuk salah satu orang Indonesia yang tercantum dalam dokumen Panama Papers.
Dalam dokumen itu, Harry disebut memiliki sebuah perusahaan bernama Sheng Yue International Limited. Harry tidak membantah isi dokumen Panama Papers itu.
“Saya sudah laporkan ke Presiden tadi, saya katakan bahwa itu sudah saya laporkan ke Dirjen Pajak. Selanjutnya terserah Presiden, kalau tidak ada kerugian negara ya tidak apa-apa," ujar Harry.
Soal Panama Paper tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang ikut dalam pertemuan tersebut. “Ya tadi secara resmi Kepala BPK sampaikan kepada Presiden (namanya ada di Panama Papers) dan mengenai materi tentunya tidak kami sampaikan. Ya kami mendengarkan. Tadi kami mendengarkan ya," ujar Pramono.
Presiden, sambung Pramono, tak langsung menanggapi atas adanya nama Kepala BPK di Panama Papers. Tetapi, memang sebelumnya Jokowi sempat menyatakan baru akan bicara terkait Panama Papers setelah semua data komplet.
Pramono juga belum memastikan apakah pengakuan Harry ini akan ditelusuri lebih lanjut atau tidak. “Mengenai bagaimana dan apa kan tentunya Kepala BPK sendiri yang tahu tapi beliau sudah sampaikan betul ya," imbuh Pramono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved