Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar lomba masak serba ikan tingkat nasional di Jakarta, Kamis (31/10). Lomba ini bertujuan untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai salah satu cara mengatasi problem gizi. Pada tahun 2012, tingkat konsumsi ikan nasional mencapai 33,89 kilogram (kg) per orang.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP Saut P. Hutagalung mengatakan, dengan semakin variatifnya cara pengolahan ikan yang akan dikonsumsi diharapkan dapat mendorong masyarakat mengkonsumsi ikan lebih banyak.
“Hal ini tentunya memerlukan dukungan dari ibu-ibu tim penggerak PKK baik di provinsi maupun kabupaten/kota untuk mensosialisasikan cara pengolahan ikan dengan kreativitas mereka. Sehingga bisa menghasilkan menu baru untuk menikmati ikan demi terwujudnya ketahanan pangan nasional," ujar Saut kepada politikindonesia.com, usai mengunjungi stan lomba masak.
Menurutnya, PKK merupakan bentuk pemberdayaan para ibu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, peran ibu dalam keluarga sebagai penentu, pengambil keputusan dalam pemenuhan gizi. Jadi seorang ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan cara pengelolaan dan penyajian ikan yang baik, hyeginis dan tanpa penggunaan bahan aditif untuk menu makanan sehat di dalam keluarga.
"Lomba masak serba ikan ini merupakan upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat yang bersumber dari protein hewani, terutama ikan. Karena tingkat konsumsi ikan nasional kita masih di bawah tingkat konsumsi ikan negara di kawasan Asean," ujarnya.
Dijelaskan, langkah strategis yang dilakukan untuk mendorong konsumsi ikan dalam negeri adalah meningkatkan akses pasar produk perikanan di pasar domestik. Dalam hal ini, industrialisasi sudah mampu memberikan jaminan ketersediaan pasar untuk mengantisipasi peningkatan produksi perikanan.
"Jadi kalau ketersedian produk cukup, harga akan murah. Tapi sebalik, kalau ketersediaan produk sedikit, konsumen selalu mengeluhkan harga mahal. Padahal itu sudah hukum jual-beli. Kalau barang berlimpah, harganya murah. Sehingga jaminan pasarnya perlu terus dijaga agar harga tetap stabil," paparnya.
Pihaknya berharap, kegiatan ini bisa secara kontinyu dilakukan setiap tahunnya. Sehingga mampu mendorong dan merangsang minat masyarakat untuk terus berkreasi menciptakan menu baru dari ikan. Selain itu, sebagai sarana untuk menyakinkan masyarakat bahwa mengkonsumsi ikan dapat dilakukan melalui beberapa cara pengolahan agar tidak membosankan dan rasa sesuai dengan yang diinginkan
"Oleh masyarakat, ikan dipercaya mampu menjadi solusi dalam mengatasi problem gizi keluarga Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara lain, di Indonesia masih banyak kejadian anak lahir pendek, obesitas dan tingginya penyakit degenerative seperti jantung dan pembuluh darah," ungkap Saut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved