Ketua MPR Zulkifli Hasan mensinyalir penyerangan terhadap Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta merupakan upaya untuk memecah belah umat beragama. Umat beragama sengaja diadu domba agar hubungannya retak.
"Ini ada tampaknya yang ingin mengadu kita, mengadu antar-umat beragama, Islam, Kristen, Hindu, Budha, diserang seperti itu. Saya kira agar menimbulkan kemarahan," kata Zulkifli di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin malam (12/02).
Zulkifli menilai kejadian itu bukan soal intoleransi, tetapi soal upaya adu domba. Orang yang mengadu domba antar-umat beragama adalah musuh semua agama. "Gara-gara tindakan seperti inilah saya kira yang merusak hubungan kita. Karena umat beragama akur-akur saja, saling menghormati, saling menghargai," kata Zulkifli.
Zulkifli meminta masyarakat tetap tenang. Serahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada polisi. Dia yakin polisi bisa menyelesaikan dengan cepat kasus penyerangan Gereja Santa Lidwina itu.
Seorang pria dengan menggunakan senjata tajam menyerang umat Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi dua hari lalu saat mereka merayakan misa. Tiga orang umat, seorang pastor, dan satu anggota polisi mengalami luka akibat sabetan pedang si penyerang yang belakangan diketahui bernama Suliono.
Polisi awalnya kesulitan menangkap pelaku karena terus melawan. Suliono, yang diketahui berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur itu, akhirnya bisa dilumpuhkan setelah petugas menembakkan dua peluru ke kakinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved