Pemberantasan tindak korupsi yang terjadi di Indonesia ternyata memang benar-benar mendapat perlawanan dari para koruptor. Hal ini dirasakan benar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu untuk kedua kali Presiden memperingati aparat penegak hukum dan masyarakat bahwa koruptor kelas kakap melakukan gerakan menghambat programnya dalam memberantas korupsi.
Presiden SBY menyatakan bahwa dirinya mendapatkan laporan bahwa koruptor kelas kakap telah berusaha mempengaruhi penegak hukum, termasuk KPK maupun Tim Tastipikor. Bahkan, Presiden juga mengungkapkan bahwa koruptor kelas kakap tersebut berusaha mempengaruhi dirinya agar membubarkan Tim Tastipikor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden SBY saat melantik Jenderal Sutanto menjadi Kapolri. Karena itu Presiden meminta Kapolri baru, Jenderal Sutanto agar terus melanjutkan dan menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama.
"Kita ingin kasus korupsi dijadikan prioritas karena kita ingin menyelamatkan aset negara dan keuangan rakyat. Kita ingin ekonomi rakyat tumbuh kembali," minta Presiden kepada Kapolri baru Jenderal Sutanto.
Selain itu, SBY juga mengakui bahwa koruptor kelas kakap masih mempunyai kekuatan dan keuangan yang besar sehingga mereka bisa berbuat apa saja untuk menghambat dan merintangi langkah-langkah pemberantasan korupsi. "Tapi mereka tidak akan bisa mengalahkan rakyat dan negara," janji Presiden.
Untuk itu, Presiden mengajak masyarakat dan aparat penegak hukum berketetapan hati untuk terus memberantas korupsi. Koruptor yang telah mengambil uang negara selain dihukum juga harus mengembalikan uang negara tersebut, ungkap Presiden. "Saya mengajak semuanya agar pemberantasan korupsi dilakukan dengan tegas dan penuh ketetapan hati. Kita harus melakukan sesuatu bagi mereka yang dinyatakan bersalah sebagai terpidana korupsi, yang seharusnya mengembalikan hasil korupsi tersebut kepada negara," kata Presiden.
Memberantas korupsi di Indonesia memang benar-benar berat, karena korupsi sudah menjalar ke segala sektor pemerintahan. Karena itu wajar bila Presiden SBY dalam waktu hampir dua bulan telah dua kali mengeluarkan pernyataan keras bahwa Kabinetnya sedang mendapat rongrongan dari koruptor kelas kakap.
Menyimak dari pernyataan Presiden tersebut nampaknya beliau ingin menyampaikan kesulitan pemerintahannya dalam memberantas korupsi. Untuk itu Presiden SBY ingin minta bantuan dari masyarakat untuk memberantas korupsi. Karena rongrongan dari para koruptor kelas kakap tersebut sudah sedikit menggoyahkan kepemimpinan SBY.
Apalagi, saat rapat dengar pendapat antara DPR dengan KPK dan Tim Tastipikor hari Kamis (7/7) lalu wakil rakyat sepertinya tidak mendukung penuh tindakan-tindakan KPK dan Tim Tastipikor. Rapat dengar pendapat tersebut seperti tempat ‘pengadilan’ bagi KPK dan Tim Tastipikor. Hal tersebut dirasakan oleh Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved