Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menghapus Program Duta Belia Paskibraka. Program ini adalah tambahan kegiatan anggota Paskibraka ke luar negeri yang otomatis mengharuskan peserta menyerahkan paspor. Gara-gara program ini, Gloria Natapraja Hamel gagal bertugas sebagai Paskibraka.
"Soal paspor ini ada hikmahnya. Program Duta Belia kan sebenarnya program tambahan. Ke depan Paskibraka tidak boleh lagi Program Duta Belia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (16/08).
Imam mengatakan, Duta Belia dilakukan sebagai hadiah setelah satu bulan anggota Paskibraka berlatih di Jakarta. Otomatis mereka meninggalkan keluarga dan teman-teman. "Akhirnya, kami kasih bonus ke Malaysia atau Brunei. Ke depan tidak boleh lagi," ujar Imam.
Persoalan paspor Gloria muncul sepekan setelah terpilihnya para anggota Paskibraka tingkat pusat. Saat itu, mereka diminta menyerahkan paspor untuk pengurusan kunjungan ke Malaysia. Saat itu Gloria menyerahkan paspor Prancis karena tidak memiliki paspor Indonesia.
Imam mengatakan, persoalan kewarganegaraan Gloria ini baru muncul di tahap akhir karena seleksi administrasi Paskibaraka dilakukan di tingkat kabupaten/kota. "Pusat hanya menerima matang," ujar Imam.
Gara-gara program itu, persoalan kewarganegaraan Gloria mencuat karena dia dianggap warga negara Prancis. Selain akan meniadakan Duta Belia, evaluasi lain dalam perekrutan Paskibraka ke depan adalah seleksi harus benar-benar dijalankan dengan teliti dan detail, mulai di tingkat kabupaten/kota, termasuk soal paspor.
Menurut Imam, meski gagal sebagai petugas pengerek bendera, Gloria tetap akan dilibatkan dalam kegiatan setelah 17 Agustus. "Kami libatkan dalam kegiatan program berikutnya, baik anjangsana dan Duta Belia," pungkas Imam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved