Badan Narkotika Nasional (BNN) masih terus mendalami temuan narkoba di ruang kerja Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif Akil Mochtar. Hari ini, tim dari BNN mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta izin mengambil sampel DNA Akil yang kini mendekam di Rutan KPK.
"Jadi kami dari BNN akan berkoordinasi dengan teman-teman KPK untuk mengambil sampel DNA dari Pak AM," ujar Kabag Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto kepada pers, di kantor KPK, Jakarta, Senin (21/10).
Dijelaskan Sumirat, laboratorium BNN memerlukan sampel DNA Akil untuk pembuktian lebih jauh tentang temuan ganja dan pil yang mengandung metaphetamine di ruang kerja Akil saat penggeledan oleh KPK.
"Jadi dari barang bukti yang sudah ditemukan kemarin, menunjukkan, teridentifikasi adanya DNA di situ. Sehingga dari lab menginginkan adanya DNA pembanding," terang Sumirat.
Pengambilan sampel DNA Akil, kata Sumirat, selanjutnya akan diteliti lagi. Karena itu, Sumirat menganggap terlalu dini bila DNA di narkoba tersebut dianggap milik Akil. "Kami ambil sampelnya dulu," ujar dia.
Akil Moichtar adalah tersangka suap penanganan sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi. Ia ditangkap KPK di rumah dinasnya di Widya Chandra, Jakarta, pada 2 Oktober lalu.
Dalam penggeledahan di Gedung MK, sehari setelah Akil ditangkap, KPK menemukan 4 linting ganja dan pil sabu-sabu di ruang kerja Akil. Namun, hasil tes urine dan rambut Akil menyatakan bahwa dia negatif mengkonsumsi narkoba.
© Copyright 2024, All Rights Reserved