Presiden Joko Widodo meminta Polri tidak kalah oleh kelompok-kelompok yang ingin merusak keberagaman dan persatuan di Indonesia. Presiden juga minta Polri tidak ragu menindak kelompok- kelompok seperti itu.
"Tidak boleh institusi sebesar Polri ragu, kalah apalagi, terhadap kelompok-kelompok kecil, terhadap organisasi-organisasi apa pun, tokoh-tokoh siapa pun," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Polri di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (08/11).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Polri atas kewaspadaan, soliditas, sikap profesional yang ditunjukkan dalam mengamankan aksi demo pada 4 November 2016.
Dengan penanganan dari pihak keamanan, menurut Jokowi, demo berjalan tertib dan damai sampai magrib. Presiden menyampaikan rasa simpatik mendalam kepada anggota TNI dan Polri yang menjadi korban kekerasan saat bertugas.
"Saya dibisiki ada bambu runcing, ada anak panah. Saya kira hal-hal seperti ini perlu diselesaikan dengan penegakan hukum yang tegas," ujarnya.
Presiden mengatakan, Indonesia merupakan negara yang besar. "17.000 pulau, ratusan suku, ratusan bahasa lokal. 516 kabupaten/kota, sangat besar sekali. Dan sebagai sebuah institusi, polri ini juga institusi yang besar dengan 430.000 anggota. Institusi yang besar sekali," katanya.
Presiden juga menyatakan hanya dengan penegakan hukum atas para perusak keberagaman dan persatuan itulah, negara Indonesia akan kuat dan berjaya di mata dunia internasional.
"Itu terletak di tangan saudara-saudara semua. Negara harus kuat, muruah institusi Polri harus dijaga. Muruah negara harus dijaga," ucapnya.
Pengarahan Presiden selanjutnya berlangsung secara tertutup untuk awak media. Hadir mendampingi Presiden di Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved