Kerusuhan bernuansara SARA yang terjadi Karubaga, Tolikara, Papua harus mendapat perhatian serius, karena bisa merusak toleransi antar masyarakat. Presiden Joko Widodo telah meminta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso untuk mewaspadai potensi konflik atau kekerasan serupa terjadi di daerah lainnya.
“Beliau telepon saya untuk selanjutnya diinvestigasi kepolisian. Kita tunggu saja, karena (upaya hukum lanjutan, red) menunggu kondusif baru dilakukan. Kepolisian akan mencari aktor intelektual," ujar Sutiyoso kepada pers, Senin (20/07) malam.
Dalam percakapan telepon itu, Jokowi juga memerintahkan BIN untuk mengantisipasi potensi kericuhan yang bisa terjadi dan berkembang ke daerah lain akibat dampak dari insiden Karubaga.
“Diminta waspada terhadap daerah lain dan sudah kita lakukan, sudah koordinasi dengan kepala BIN daerah untuk koordinasi dengan aparat," ujar mantan Gubernur DKI tersebut.
Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus penyerangan di Tolikara. Polisi masih memeriksa para saksi untuk mencari alat bukti.
“Belum ada tersangka, masih terlalu dini karena kami masih periksa saksi untuk mengarah ke alat bukti sehingga bisa menyimpulkan siapa pelakunya," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Patridge Renwarin.
Para saksi yang diperiksa saat ini adalah warga yang jadi korban. Ada juga personel aparat yang diduga melakukan penembakan terhadap para penyerang saat berusaha menghalau kebrutalan terhadap warga muslim.
Patridge menambahkan, polisi masih fokus terhadap mengumpulkan petunjuk dari para korban. Karena itu belum dilakukan pemeriksaan terhadap terduga kelompok penyerang. “Jumlahnya (yang menyerang) banyak, jadi belum diidentifikasi," sambungnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved