Semua program dan konsep penanggulangan banjir di DKI Jakarta telah siap. Hanya diperlukan percepatan dalam eksekusinya. Tidak bisa hanya pemda DKI saja, karena menyangkut hulu dan hilir. Semuanya harus segera dimulai dan menyangkut anggaran yang tidak sedikit.
Demikian penjelasan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat memaparkan skema penanggulangan banjir di Jakarta dalam rapat di Komisi V DPR, Kamis (31/01).
Rapat yang digelar di ruang rapat Komisi V DPR, itu tak hanya membahas banjir Jakarta, tapi juga Jawa Barat dan Banten, Selain Jokowi, Komisi V DPR juga mengundang Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kepala Basarnas M Alfan Baharuddin. Semua undangan hadir kecuali Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda).
“Seperti kemarin banjir, tanggul Latuharhary jebol, air semuanya masuk ke Thamrin, HI dan sekitarnya. Kemudian lari ke Pluit, Penjaringan, Muara Baru. Semuanya melihat itu. Kami hanya ingin menyampaikan program jangka pendek yang akan kita lakukan," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan, jika yang bekerja hanya DKI saja itu tidak akan selesai. Dan jika Kementerian Pekerjaan Umum saja yang bekerja, juga tidak akan selesai. “Karena ini menyangkut hulu dan hilir. Semuanya harus segera dimulai dan menyangkut anggaran yang tidak sedikit," kata Jokowi.
Ia mengatakan, jika tidak segera dilaksanakan, maka banjir akan terus terjadi tiap tahun. “Saya tidak yakin tahun 2016 banjir hilang di Jakarta kalau cara bekerjanya seperti ini. baru ramai-ramai kalau ada banjir, nanti setelah musim kering lupa lagi dan banjir lagi. Sehingga mari kita sama-sama fokus mengatasi ini dan dipercepat," ajaknya.
Jokowi menuturkan dirinya terus berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Sejumlah proyek siap segera dikerjakan bersama-sama pemerintah pusat dan DKI. “Untuk 2013 tahun ini kami bekerja di DKI, baik menyangkut normalisasi sungai, kemudian kegiatan pembebasan lahan di Cakung, kemudian embung (tempat penampungan air-Red) dan yang itu akan kita buat di 5 wilayah. Seperti di Situ Babakan, Pondok Rangon dan lainnya.”
Jokowi juga membeberkan rencana penanganan sampah secara besar-besaran tahun ini. “Kita ingin mengusulkan normalisasi kali Ciliwung yang tahun ini akan buat codet di Kanal Banjir Timur, kemudian Kali Pesanggrahan, Angke dan Sunter," paparnya.
Jokowi juga mengusulkan pembangunan waduk Ciawi dan Cimanggis meskipun banyak pihak menilai program ini tidak efektif.
Jokowi juga memaparkan rencana pemprov membangun sumur resapan. “Kami akan membangun sumur resapan minimal 20.000 dikerjakan dengan APBD dan 10.000 dipaksa untuk dibangun oleh hotel, areal perumahan dan lain-lain. Kemudian untuk deep tunnel agar ini segera bisa dikerjakan, karena paling tidak ada sebuah skenario untuk lari air apabila terjadi kayak kemarin jebolnya sebuah tanggul dan ini bisa dikerjakan oleh APBN, APBD, dan investor," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved