Kota Ternate, Maluku Utara terpilih sebagai lokasi puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial (HKSN) 2012, pada Kamis (20/12). Pada peringatan tahun ini, pemerintah ingin terus mendorong agar kesetiakawan sosial menjadi gaya hidup di masyarakat. Kesetiakawan sosial diharapkan mampu mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial, Hartono Laras mengatakan, gerakan kesetiakawanan harus terus didorong dan dimasyarakatkan. Tujuannya, untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dalam bingkai kesatuan, persatuan, serta bhinneka tunggal ika. Karena saat ini telah terjadi krisis kesetiakawanan sosial dalam masyarakat. Jika dibiarkan akan adapat memperlemah ketahanan bangsa.
“Lunturnya rasa kesetiakawanan sosial dapat dilihat dari maraknya konflik sosial dalam masyarakat. Perkelahian antarwarga, kampung dan pelajar yang membawa korban jiwa. Bahkan, mereka saling membunuh. Itu merupakan salah satu indikator lunturnya semangat kebersamaan, kesetiakawanan dan rasa peduli yang merupakan budaya bangsa Indonesia," kata Hartono kepada politikindonesia.com, seusai memberikan keterangan kepada pers mengenai peringatan HKSN di Jakarta, Sabtu (15/12).
Diungkapkan, peringatan HKSN dinilai penting untuk menumbuhkan jiwa kebersamaan, solidaritas antar sesama. Apalagi, saat kondisi seperti saat ini dengan angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Sehingga kesetiakawanan sosial dibutuhkan untuk mengalang gotong-royong agar mampu mengatasi semua masalah tersebut.
“Kemiskinan dan kondisi lainnya bisa diatasi, apabila yang kaya mau memberikan pertolongan. Kita harus terus solidaritas terhadap sesama. Masalahnya, saat ini kita kurang mengetahui adanya mekanisme di masyarakat untuk mengulurkan bantuan secara gotong royong. Sehingga kita perlu menumbuhkan semangat itu kembali," ucapnya.
Menurut Hartono, dipilihnya Ternate sebagai pucak HKSN 2012, karena kesiapan daerah tersebut dan ada refrensi barifola berupa kearifan lokal masyarakat Maluku Utara dalam bergotong royong membangun rumah keluarga yang tidak mampu. Sebenarnya, kegiatan gotong royong ada di hampir semua daerah. Tapi, gotong royong ini harus mulai dibangkitkan lagi.
“Kebetulan sebelum provinsi lain mengajukan, Ternate sudah ajukan lebih dulu. Bahkan, kota ini sekarang dalam kondisi aman setelah dilanda konflik. Selain Ternate, kami juga berharap pelaksanaan HKSN tahun depan bisa dilaksanakan di daerah konflik lainnya di Indonesia, seperti Aceh dan Papua. Sehingga KSN bisa jadi inspirasi semangat kesetiakawanan," ungkapnya.
Dijelaskan, acara KSN ini diperingati karena Indonesia merupakan bangsa yang pelupa. Selain itu juga untuk menumbuhkan kebersamaan gotong royong untuk membantu satu sama lain. Jadi, kesetiakawanan sosial harus terus dikembangkan dalam masyarakat sebagai bentuk kepedulian antara yang kaya dan yang miskin.
“Untuk menumbuhkan rasa saling membantu dalam mengatasi masalah, kami tidak mungkin bergerak sendiri. Maka, dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat, khususnya para pengusaha untuk membangun kesetiakawanan sosial. Kita harus saling membantu dan bahu-membahu untuk mengatasi berbagai masalah," paparnya.
Ditambahkan, rangkaian kegiatan peringatan HKSN sebenarnya telah dimulai sepanjang 2012 yang diisi berbagai kegiatan yang menyentuh nasib warga kurang mampu. Di antaranya bedah 500 unit rumah tidak layak huni, donor darah dan pengobatan gratis yang akan dilakukan di Provinsi Maluku Utara.
“Untuk semua kegiatan pelaksanaan HKSN tahun ini, kami menganggarkan dana sebesar Rp6 miliar. Dana tersebut bersumber dari APBN sebesar Rp3 miliar dan dari APBD Rp3 miliar. Namun, kami menganggap anggaran sebesar itu terlalu kecil, karena pemanfaatannya yang cukup besar terutama untuk rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni, bantuan sosial dan akomodasi undangan untuk ke lokasi acara," tandas Hartono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved