Tanpa mempedulikan protes masyarakat internasional dan PBB, Kementerian Dalam Negeri Israel kembali mengumumkan eksekusi pembangunan 930 unit pemukiman Yahudi di wilayah Har Homa, Tepi Barat. Wilayah di luar Garis Hijau tersebut terletak tak jauh dari Al-Quds sebelah timur.
"Kami terus melanjutkan pembangunan seperti yang sedang dilakukan. Walau ada krisis real estate yang cukup serius, tapi kami tidak akan menghentikan proyek ini," tegas Menteri Dalam Negeri Israel, Eli Yishai, Senin (01/07).
Rencananya, pembangunan perumahan Yahudi tersebut akan digarap dalam rentang waktu 2 tahun. Staf Kemendagri Israel juga tengah mempromosikan rencana pembangunan tersebut. Pembangunan meliputi unit perumahan kecil dalam upaya untuk memungkinkan semua warga Israel untuk membeli sebuah apartemen.
Beberapa pengamat internasional mengatakan, rencana pembangunan perumahan yang digagas Kemendagri Israel tersebut pasti membawa dampak serius bagi upaya damai Israel-Palestina. Dilanjutkannya pembangunan di wilayah tersebut dikhawatirkan akan memicu masalah baru di Tepi Barat.
Saat ini, AS tengah berupaya mengusahakan perundingan damai antara Israel dan Palestina. Menteri Luar Negri AS John Kerry mengatakan, upaya damai Israel-Palestina harus terwujud selambat-lambatnya sebelum perundingan resolusi Majelis PBB September mendatang.
Menlu AS telah melobi kedua belah pihak untuk segera bernegosiasi. Namun dengan adanya proyek perumahan Yahudi tersebut, upaya yang dicetuskan Kerry dinilai bisa saja terancam batal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved