Kepolisian Malaysia merilis sketsa wajah dua tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan profesor asal Palestina, Dr Fadi Mohammed al-Batsh, di jalanan Kuala Lumpur. Kedua tersangka disebut berasal dari Eropa atau Timur Tengah.
Seperti dilansir kantor berita Bernama, Senin (23/04), Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamed Fuzi Harun, mengatakan, sketsa yang menampilkan wajah pelaku itu didapat berdasarkan sejumlah saksi mata di lokasi penembakan.
“Salah satu tersangka diyakini berasal dari sebuah negara di Timur Tengah atau Eropa. Keduanya berjenggot, memiliki postur tubuh kekar dan tinggi badan sekitar 180 cm," terang Fuzi Harun.
Saat beraksi, kedua tersangka membawa tas ransel dan memakai jaket serta helm warna gelap. Sketsa yang dirilis polisi Malaysia menunjukkan salah satu tersangka memakai helm dan kaca mata.
Mohammed Fuzi mengaku tidak yakin jika kedua tersangka masih berada di Malaysia. “Kami tidak bisa menutup seluruh pintu keluar dan kami tidak mendapatkan informasi lain selain soal keterangan wajah tersangka," ujar dia.
Batsh diberondong tembakan saat berjalan menuju masjid setempat untuk salat Subuh pada Sabtu (21/04). Kedua pelaku menumpang sepeda motor bertenaga besar.
Dari 14 tembakan yang dilepaskan, beberapa diantaranya mengenai Batsh dan membuat dosen teknik di Malaysia tewas di tempat. Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan korban yang mendapat gelar PhD dari Universiti Malaya itu tewas akibat sejumlah luka tembak di kepala dan tubuhnya.
“Kami akan mengirimkan beberapa peluru yang dikumpulkan, kepada pakar analisis kami untuk menentukan jenis senjata yang digunakan dalam pembunuhan keji ini," ujar Fuzi.
Kelompok Hamas yang menguasai Gaza mengklaim Batsh sebagai anggotanya. Sementara keluarga Batsh di Gaza menuding badan intelijen Israel, Mossad, sebagai dalang pembunuhan tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved