Serangan virus ransomware melanda berbagai negara di dunia. Indonesia terkena dampak 0,67 persen dari serangan ransomware.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan serangan virus ransomware tidak menyerang seluruh negara di dunia, meski sebagian besar mengalaminya.
Budi Arie mengatakan negara yang paling banyak diserang virus ransomware adalah Amerika Serikat sebanyak 40,43 persen, Kanada 6,75 persen, Inggris 6,44 persen, Jerman 4, 29 persen dan Perancis 3,8 persen.
Hal tersebut disampaikan Budi Arie ketika rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/6/2024).
“Ini ransomware per negara di tahun 2022-2023. Kita bisa lihat ransomeware ini seluruh dunia tidak ada yang tidak terkena serangan. Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan ransomware," ujarnya..
Menurutnya, memang virus ransomware melanda seluruh dunia dan menjadi perhatian bersama.
"Dan ransomware yang menyerang Indonesia ini adalah versi yang terakhir, latest version. Jadi versi yang terakhir sehingga menjadi perhatian seluruh dunia terhadap ransomware ini," katanya menambahkan.
Di pertemuan tersebut Budi juga menyampaikan peringkat negara dalam indeks pertahanan siber di tahun 2022-2023 dalam hasil studi dari MIT Technology Review Insight di 2022.
"Kalau kita bisa lihat Australia, Netherland, Korea Selatan, Amerika Serikat, Kanada dan berikutnya kita masuk dalam terbawah dengan Meksiko, India, Brasil, Turki, dan Indonesia. Jadi harus juga menjadi perhatian kita semua sebagai negara dan bangsa bahwa keamanan siber kita masih perlu peningkatan yang lebih," katanya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved