Indonesia mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) tak hanya mengutuk tindakan keji Israel, yang menyerang kapal Mavi Marmara dalam perjalanan ke Gaza, 31 Mei 2010. OKI seharusnya memobilisasi seluruh elemen internasional untuk memastikan Israel bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sembilan relawan, termasuk dua orang asal Indonesia, yang terluka berat.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengemukakan hal tersebut dalam pertemuan darurat OKI di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (06/06).
Pertemuan tersebut khusus membahas serbuan militer Israel atas kapal Mavi Marmara. Kapal tersebut mengangkut 700 relawan dari 50 negara, termasuk 12 relawan dari Indonesia. Bersama lima kapal kemanusiaan lainnya, yang mengangkut logistik untuk rakyat Palestina, Mavi Marmara dihadang, dan ditembaki pasukan Komando Israel itu.
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri yang diterima, Senin (07/06) itu, Menteri Marty Natalegawa mengemukakan, Indonesia menganggap penting agar semua kalangan bertindak, tidak hanya melontarkan kecaman. Sebagai anggota, Indonesia juga meminta OKI memastikan pengakhiran blokade Israel atas jalur Gaza.
Hal itu bagian dari lima poin penting yang disampaikan Indonesia dalam pertemuan darurat OKI di Jeddah, Arab Saudi itu. Pertama, harus dipastikan Israel segera membebaskan seluruh sukarelawan yang masih ditahan, seraya memfasilitasi kepulangan mereka dengan selamat ke negara masing-masing.
Kedua, memastikan Israel bertanggungjawab terhadap tindakannya. Untuk itu, investigasi independen, kredibel, imparsial dan transparan harus segera dilakukan terhadap serangan dan penyergapan Israel tersebut. Ketiga, menyampaikan satu pesan jelas untuk menuntut Israel segera mengakhiri blokade di jalur Gaza, wilayah Palestina, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan mendalam.
Keempat, memastikan Israel menghentikan seluruh tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional dan seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan. Termasuk yang terkait dengan pembangunan pemukiman baru ilegal di wilayah Palestina. Kelima, memastikan adanya perkembangan signifikan dalam proses perdamaian menuju realisasi berdirinya negara Palestina yang merdeka dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel dan seluruh negara tetangganya.
Dalam mencapai tujuan tersebut, Indonesia menganggap penting semua negara anggota OKI tidak hanya mengonsolidasikan posisi bersama. Tetapi, juga membangun jembatan antarnegara dan masyarakat sipil di luar OKI. Menurut Marty, Indonesia mendorong komunitas internasional, didukung negara-negara OKI, Liga Negara-Negara Arab, dan Gerakan Non Blok, untuk menentang tindakan Israel. Kalangan dunia harus bersatu menuntut pertanggungjawaban Israel, seraya bersatu membantu proses perdamaian, dan dalam mendukung Palestina merdeka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved