Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 ASEAN di Kota Nay Pyi Daw, Myanmar, sangat penting bagi Indonesia. Terutama karena KTT ini menjadi yang terakhir bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Untuk itu, Indonesia akan menyampaikan visi Indonesia atas 10 tahun terakhir pencapaian masyarakat ASEAN,” kata Marty di Nay Pyi Daw, Myanmar, Sabtu (10/05).
Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II mulai Sabtu (10/05) ini melakukan kunjungan kerja ke Myanmar guna menghadiri KTT ke-24 ASEAN dan KTT Brunei – Indonesia – Malaysia – Philippines East Asian Growth Area (BIMP-EAGA).
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, Presiden SBY akan memanfaatkan kehadirannya untuk mengajak negara-negara anggota ASEAN agar semakin mempersiapkan diri dalam memasuki Komunitas ASEAN 2015, di tengah berbagai perubahan dan tantangan internasional yang mengemuka.
Selain itu, Presiden SBY juga akan menyampaikan harapannya bagi keberlanjutan kohesifitas di dalam ASEAN di tengah berbagai tantangan yang mengemuka di masa kini dan masa datang.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, mengatakan, pihaknya menyiapkan Hotel Royal Ace yang berseberangan dengan venue KTT ASEAN sebagai tempat bermalam selama mengikuti KTT yang akan berlangsung hingga Selasa (12/05) lusa.
Pihak KBRI Myanmar sejak beberapa hari ini sudah memindahkan seluruh aktivitasnya di Hotel Royal Ace guna mendukung tugas-tugas delegasi Indonesia yang akan menghadiri KTT ke-24 ASEAB dan dan KTT Brunei – Indonesia – Malaysia – Philippines East Asian Growth Area (BIMP-EAGA).
© Copyright 2024, All Rights Reserved