Hujan yang mengguyur wilayah Jambi pada Sabtu (20/09) dan Minggu (21/09) sempat membuat kabut asap menipis. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Pada Selasa (23/09), kabut asap kembali menyelimuti kota Jambi dan mengganggu aktivitas warganya.
Asap kebakaran lahan dan hutan kembali menyelimuti Kota Jambi dan beberapa kabupaten lainnya. Di Kota Jambi, Selasa (23/09) pagi, asap yang menyelimuti kota cukup tebal dan mengganggu pernafasan. Warga yang melakukan aktivitas di luar rumah pada pagi hari terpaksa menggunakan masker.
Asap juga membatasi jarak pandang di bawah 1,5 kilometer, sehingga membuat pesawat tidak bisa mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi, Selasa (23/09) pagi. Selain itu kegiatan transportasi air di Sungai Batanghari juga sepi, akibat tebalnya asap.
Staf Posko Pengendalian Kebakaran lahan dan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Doni Osmond mengatakan, asap kebakaran lahan dan hutan yang kembali menyelimuti Kota Jambi, sebagian besar berasal dari wilayah Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
Jumlah titik api (hot spots) di wilayah Sumatera Selatan yang terpantau satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA), Senin (22/9) mencapai 36 titik. Sedangkan jumlah titik api di Provinsi Jambi hanya 1 titik, yaitu di Kabupaten Sarolangun, 250 km dari Kota Jambi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved