Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa sangat menyayangkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetap bertahan memberlakukan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk sektor industri.
Menurut Erwin, kenaikan TDL untuk kalangan industri sebesar 20-30% telah memengaruhi dunia usaha. Terutama bagi kalangan pengusaha muda Indonesia.
"Pertama kita sampaikan keprihatinan kita dengan kenaikan TDL yang dilakukan PLN di saat momentum harga pokok naik. Selain itu juga situasinya kurang pas lah, menaikkan atau mencabut capping TDL disaat harga pangan bergejolak. Saya kira ini masalah timing dan momentum," kata CEO Bosowa Coporation Erwin Aksa saat ditemui seusai menghadap wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Kamis (13/01).
Erwin berharap agar PLN punya rasa keprihatinan dan sensitif dengan kenaikan capping. Padahal, saat ini indusri terkena beban terlalu banyak, batubara naik, listrik naik, penyesuaian harga juga tidak secepatnya dinormalkan dan itu butuh waktu untuk menyesuaikan.
Kalau kenaikan harga yang sangat drastis itu dilakukan, ujar Aksa, maka akan berdampak bagi dunia usaha. Terutama harga industri yang dihasilkan akan mengalami kenaikan dan barang yang dihasilkan tidak laku. Mereka akan terganggu dengan barang impor. Sebab harga produk dalam negeri sudah terlalu tinggi.
"Saya kira konsen dari dunia usaha terkait apa yang terjadi beberapa hari ini. Kenaikan TDL akan menaikkan beban listrik 20-25 % dari pada industrinya. Harapan kita capping ini diteruskan PLN," kata Erwin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved