Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 akan lebih dari pertumbuhan 2012. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak akan kurang dari 6,3%.
Sebab realisasi APBNP 2012 tidak jauh dari prakiraan. Pendapatan negara yang diperkirakan dalam APBNP sebesar Rp1358,2 triliun outlook-nya Rp1333,3 triliun atau sekitar 98,2%.
“Tapi ini masih outlook karena belum selesai, masih ada beberapa hari lagi," kata Hatta usai sidang sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu, malam (26/12).
Menurut Hatta, terjadi peningkatan pada penerimaan negara bukan pajak sekitar 101,9% atau hampir 102% dari perkiraan. Walaupun penerimaan negara dari pajak hampir sekitar 97%. Dari keseluruhan defisit yang semula diperkirakan 22,2% realisasi jauh dari itu diperkirakan 1,87%.
“Ada peningkatan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang di dalam APBNP jumlahnya diperkirakan Rp137,4 triliun atau 40 juta kilo liter. Sedangkan perkiraan realisasinya Rp211,9 trilun atau 45,2 juta kilo liter,” kata Hatta.
Kemudian, lanjut Hatta, lifting minyak yang diperkirakan 930.000 barel, perkiraan realisasinya 863.000 barel. Namun gas meningkat di atas 1,2 juta setara barel minyak. Sehingga dengan demikian maka penerimaan sektor migas tidak terganggu dari perkiraan semula.
“Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak akan kurang dari 6,3%. Sedang dari pasokan diluar sektor migas, pertumbuhan industri manufaktor ekspansif, dari perkiraan sekitar 5,7 di luar migas, maka sudah di atas 6%. Sedang kalau termasuk sektor migas maka pertumbuhan sekitar 5,3% -5,4%,” kata Hatta.
Menurut Hatta, sektor ekspor mengalami tekanan dari perkiraan Rp190 tiliun, realisasinya sekitar Rp160 tiliun. Namun penyebab menurunnya ekspor bukan akibat komoditi Indonesia tidak masuk di pasar, melainkan akibat menurunnya harga-harga komoditi.
“Secara keseluruhan belanja masih diatas 90% dengan realisasi perkiraan sekitar 97%, karena realisasi subsidi BBM belum selesai,” pungkas Hatta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved