Hari ini, Minggu (02/02), pemilihan umum di Thailand akhirnya digelar di bawah penjagaan ketat aparat keamanan. Pemerintah demisioner mengerahkan 130.000 personel polisi dan lima ribu tentara ke seluruh area Thailand untuk menjaga sekitar 93.000 tempat pemungutan suara (TPS).
TPS di beberapa lokasi sudah buka sejak pukul 08.00 waktu setempat. Sedikitnya 47 juta penduduk Thailand yang terdaftar diprediksi akan menggunakan hak suara mereka.
Harian Bangkok Post melaporkan, pemilu yang telah berjalan dua jam lebih ini berjalan lancar. Kendati begitu, tempat pemungutan suara di beberapa bagian di selatan Thailand diprediksi tidak dapat berfungsi lantaran diblokir massa anti pemerintah.
Salah satu yang telah menggunakan hak suaranya yakni Perdana Menteri sementara, Yingluck Shinawatra. Yingluck tiba di sekitar pukul 08.10 dan menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan di Sekolah Khlong Lamchiak di Distrik Bung Kum. Berdasarkan daftar pemilih, Yingluck tercatat ada di nomor antrian 174.
Polisi dan tentara dalam jumlah besar dikerahkan untuk menjaga keamanan di tempat pemungutan itu. Pengamanan ketat juga terlihat di kediaman Yingluck di daerah Soi Yothin Pattana 3.
Setelah menggunakan hak suaranya, Yingluck kemudian meminta kepada rakyat Thailand agar melakukan hal yang sama dan datang ke tempat pemungutan.
Selanjutnya Yingluck dan anggota kabinet demisioner lainnya akan memantau jalannya pemilu hari ini di kantor yang terletak di Kementerian Pertahanan di Muang Thong Thani di Jalan Chaeng Wattana.
Pemilu tersebut tetap digelar di bawah ancaman unjuk rasa terbesar yang dilakukan massa Komite Reformasi Rakyat Demokrat (PDRC). Mereka berencana untuk turun ke jalan-jalan di ibukota Bangkok demi mencegah pemilih untuk menuju ke tempat pemungutan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved