Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengucapkan kata Astaghfirullah atas perbuatan penceramah Gus Miftah yang menyebut seorang penjual es teh dengan sebutan 'goblok'.
Kiai Cholil mengingatkan agar seorang penceramah tak bicara seperti itu meskipun meksudnya bercanda.
"Ya, meskipun sambil ketawa mungkin bercanda, ucapan itu tak baik dikatakan apalagi di depan publik oleh penceramah dan pejabat publik. Perlu kematangan diri sang penceramah dalam menanggapi sesuatu sehingga tidak kontra produktif," kata Kiai Cholil di akun Instagramnya, @cholilnafis, Senin (3/12/2024).
Kiai Cholil mengatakan, masyarakat berharap kepada penceramah apalagi merangkap pejabat untuk mendapat keteladanan.
Apalagi, kata Kiai Cholil, penjual es keliling itu sedang berkasab mencari rezei yang halal sesuai kemampuannya.
"Yang seperti itu jangan ditiru ya dek. Astagfirullah," kata Kiai Cholil.
Sebelumnya beredar video pendakwah kondang Gus Miftah viral di media sosial. Gus Miftah yang sekarang menjadi Utusan Khusus Presiden tersebut menyebut pedagang es dengan kata-kata goblok.
Dalam akun Twitter @pelangi77__. terlihat video berdurasi 2.19 menit.
Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya, Rabu (20/11/2024).
Kegiatan berlangsung di Lapangan Drh Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.
Lantas Gus Miftah bertanya soal ketersediaan es teh yang dijual pedagang tersebut. “Es tehmu sih akeh nggak? ya kono didol goblok (Es teh kamu masih banyak tidak? Ya segera dijual sana, gobl*k,” kata Gus Miftah kepada pedagang yang sedang menyunggi es teh dan air mineral.
Perkataa Gus Miftah membuat tertawa para hadirin, termasuk tokoh-tokoh yang berada di atas panggung. Kemudian, Gus Miftah melanjutkan,
“Dolen disik, engko lek urung payu Yo Wid, takdir (Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir),” kata Gus Miftah.
Dalam ceramahnya itu Gus Miftah lalu menceritakan kisah tasawuf tentang tukang es teh dan bakso yang memiliki doa berbeda terkait cuaca. Penjual es teh meminta udara panas sedangkan penjual bakso ingin cuaca dingin.
“Kira-kira kalau hari itu adem? berarti doa tukang es diijabah nggak? Tetap saja diijabah dalam bentuk lain. Es nggak laku tapi badan sehat, pulang-pulang istri hamil, ya itu nikmat,” kata Gus Miftah.
"Kok ditinggal bakul (jualan) es kok metteng (hamil). Kan banyak terjadi di mana-mana," ucap Gus Miftah. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved