Industri video game konsol senilai 200 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sedang menghadapi perlambatan terbesar dalam 30 tahun terakhir.
Perlambatan industri video game ini terjadi seiring dengan pertumbuhan game di smartphone atau telepon seluler pintar.
Dikutip dari NeoGaf, Rabu (21/2/2024), dilaporkan, penjualan perangkat keras video game melambat. Contohnya Sony yang memangkas target penjualan PlayStation 5 pekan ini.
Sebelumnya pada tahun 2023 lalu, Belanja konsumen untuk game seluler turun 2% menjadi 107,3 miliar dolar AS. Diperkirakan pertumbuhannya lebih rendah pada tahun 2024 yakni hanya 1 digit.
Krisis yang dirasakan di sektor game sangat bertolak belakang dengan pertumbuhan yang dicapai selama pandemi Covid-19 lalu.
Justru pada masa pandemi ini memungkinkan banyak konsumen yang menjalani karantina wilayah menghabiskan waktu dan uang mereka untuk membeli video game.
Puncak tersebut menandai puncak dari rentetan kemenangan bisnis hiburan digital yang dimulai dengan PlayStation asli pada pertengahan tahun 1990-an dan semakin dipercepat oleh iPhone milik Apple.
Semula banyak orang di industri game memprediksi bisnis game akan bangkit kembali dengan cepat setelah penurunan pascapandemi pada tahun 2022.
Namun pada kenyataan pada tahun 2023 lalu tidak menghasilkan pertumbuhan yang diharapkan.
Angka triwulan terbaru dari beberapa penerbit game terbesar, termasuk Electronic Arts dan Take Two, mengecewakan para investor. Sementara itu, para pengembang gim terpaksa memangkas ribuan pekerjaan lagi tahun ini setelah memangkas sebanyak 10.000 pekerjaan pada tahun 2023.
Direktur Riset Game di Ampere Analysis, Piers Harding-Rolls, mengatakan, sebuah peneliti pasar mengabarkan ada banyak kekhawatiran komersial. Yaaitu tentang pertumbuhan, tentang profitabilitas, tentang menjaga anggaran-anggaran tetap terkendali, dan tentang membuat dampak di pasar ketika ada begitu banyak produk yang sudah mapan.
“Kami berada dalam era pertumbuhan yang jauh lebih lambat,” kata Harding-Rolls.
Kekhawatiran seputar kurangnya perangkat gim baru yang dijual untuk memperluas pasar. Peningkatan generasi terbaru konsol-konsol PlayStation dan Xbox yang dirilis pada tahun 2020 telah berkurang.
Penurunan penjualan ponsel pintar secara global berarti semakin sedikit pemain-pemain baru yang memasuki pasar di sektor yang telah menjadi bagian paling menguntungkan dari industri ini dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah penjualan PlayStation 5 (PS 5) melampaui 50 juta unit pada Desember2023, Presiden grup Sony dan Kepala Sementara Unit Game, Hiroki Totoki, mengatakan, pekan ini mereka memasuki paruh kedua siklus konsol.
"Jadi, kami mengantisipasi penurunan bertahap dalam penjualan unit mulai tahun fiskal depan dan seterusnya," kata Hiroki Totoki.
Diskon besar-besaran untuk PS 5 pada tahun 2023 telah berkontribusi pada apa yang disebut Totoki sebagai penurunan “signifikan” dalam laba operasional Game Sony.
Hiroki memperingatkan bahwa Sony “tidak berencana untuk merilis judul-judul waralaba besar baru yang sudah ada” pada tahun fiskal yang dimulai pada April 2024. Sehingga menghilangkan dorongan apa pun dari game-game berbiaya besar dan mendatangkan keuntungan seperti Spider-Man atau God of War.
Di sisi lain, Microsoft, Xbox-nya tertinggal jauh di urutan ketiga di belakang Nintendo dan Sony.
Xbox pekan ini menyatakan, pihaknya ingin menjual lebih banyak game buatannya di konsol saingannya. Langkah ini untuk memanfaatkan sumber pertumbuhan baru di pasar yang semakin jenuh setelah membayar 75 miliar dolar AS untuk Activision Blizzard tahun 2023lalu.
Selain itu, peluncuran konsol Nintendo baru yang ditunggu-tunggu pada akhir tahun 2024ini hanya dapat mempercepat penurunan penjualan PlayStation dan Xbox.
Sebab para gamer mania saat ini sedang menabung untuk membeli barang baru berikutnya.
Gareth Sutcliffe dari Enders Analysis mengatakan, ada masalah khusus konsol dalam industri game. Yakni tidak ada yang membeli Xbox, PS5 mencapai puncaknya dengan diskon besar-besaran, dan semua orang menunggu Switch 2.0.
“Konsol-konsol telah membuktikan bahwa mereka bukanlah model pertumbuhan untuk game, mereka jelas unggul dalam jumlah besar,” ujar Spencer.
Menurut Gareth, peluang mendasar bagi sektor ini adalah menemukan sumber pertumbuhan baru di kalangan para pemain yang tidak mampu membeli konsol-konsol seharga 500 dolar AS atau paket game seharga 70 dolar AS.
“Bagaimana kami menghadirkan game kepada orang-orang yang tidak bermain dan tidak bisa bermain hari ini? Itu adalah industri yang menurut saya kita harus fokus” Kata Spencer. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved