Lemahnya proteksi keamanan Pusat Data Nasional (PDN) hingga mampu dibobol ransomware menunjukkan pemerintah main-main dalam menjaga data negara.
Pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya bahkan melabeli sistem penyimpanan data pemerintah ini tak ubahnya warung internet (warnet).
"Masalah kebocoran (PDN) kemarin kan tingkat pengamanan. Ini (PDN) selevel Amazon, tapi administrasinya selevel warnet," kritik Alfons dalam diskusi daring bertajuk Pusat Data Bocor, Siapa Teledor?, Sabtu (29/6/2024).
Berdasarkan fungsi, PDN sangat krusial karena menjadi tempat penyimpanan data terpusat setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Namun sayang, prinsip fungsi PDN ini tidak dibarengi dengan keamanan canggih.
Padahal di dunia, keberadaan peretas bukan hal baru yang selalu diwaspadai pemerintah hingga pihak swasta sekalipun. Hal inilah yang terkesan tidak diantisipasi pemerintah Indonesia secara serius.
"Data terpusat tujuannya positif dan baik, tapi eksekusinya ini yang kacau. Ada sekitar 5.000 server dipusatkan di satu tempat, server-nya milik negara yang (berisi data) biasa saja, penting, dan sangat penting," pungkasnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved