Ini mungkin hal baru. Seorang gubernur mengkritik kinerja Presiden dan Wakil Presidennya. Tapi itulah yang dilakukan oleh Gubernur Gorontalo, Fadel Muhamad. Ini mengkritik lambannya kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudyoyono dan Jususf Kalla saat ini. Fadel menilai kinerja SBY-JK masih lamban dan belum mampu mengikuti perkembangan global yang ada saat ini.
"Ini terjadi karena SBY-JK terlalu menoleh ke belakang dalam menjalankan kepemerintahan," ungkap Fadel saat rapat paripurna DPRD Propinsi Gorontalo membahas tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait pembangunan, Rabu (13/6).
Dalam pandangan Fadel, pasangan SBY-JK dalam memerintah lebih menekankan pada soal pemberantasan korupsi, yang notabene merupakan akibat dari sebuah perilaku di masa lalu sehingga akhirnya terkesan mengabaikan program pembangunan untuk jangka waktu ke depan.
"Seharusnya pemerintah nasional sudah berbicara masalah reformasi birokrasi, bukan malah kebanyakan membahas hal yang mengharuskan kita menoleh ke belakang lagi," kata Fadel.
Memang, pemberantasan korupsi adalah hal yang sangat penting dan dinanti-nantikan masyarakat. Namun, pemerintahan SBY-JK tidak cukup hanya dengan "mengutak-atik" hal tersebut, tapi juga harus memprioritaskan soal-soal lain yang berkaitan dengan kepentingan pembangunan, seperti halnya otonomi daerah.
Sebagai Gubernur di Provinsi yang baru berdiri enam tahun tersebut, Fadel mengaku belum puas dengan penerapan otonomi daerah oleh pemerintah pusat yang dianggapnya masih setengah hati.
Saat ini, kata dia, masih banyak Undang-undang (UU) belum dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah (PP), yang berdampak pada macetnya pembangunan di daerah. "Kami para Gubernur memiliki kekhawatiran bahwa otonomi daerah ini penerapannya tidak jelas sehingga pembangunan juga tidak akan maksimal," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved