Hubungan diplomatik antara Sri Langka dan Arab Saudi semakin merenggang. Pemerintah Arab Saudi memanggil kembali duta besarnya dari Sri Lanka menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh Sri Lanka sebagai protes atas eksekusi mati terhadap seorang warga negaranya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negara itu.
“Berdasarkan keputusan pemerintah Sri Lanka untuk menarik duta besarnya di Kerajaan Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri memanggil pulang duta besar di Sri Lanka untuk konsultasi," terang seorang juru Kemenlu Arab Saudi seperti dilaporkan kantor berita Arab Saudi, SPA, Kamis (20/02).
Pemanggilan duta besar Arab Saudi terjadi di tengah ketegangan sehubungan dengan eksekusi pancung yang dilakukan terhadap Rizana Nafeek, warga Sri Langka di Arab Saudi bulan lalu.
Rizana Nafeek dinyatakan bersalah mencekik bayi 4 bulan yang diasuhnya. Ketika kejadian pada 2005 itu disebutkan Nafeek baru berumur 17 tahun. Ia dihukum mati dengan dipenggal kepalanya pada tanggal 9 Januari 2013.
Sri Lanka bereaksi keras atas eksekusi tersebut. Selain menarik Dubesnya, Menteri Informasi Sri Lanka Keheliya Rambukwella mengumumkan bahwa perempuan di bawah usia 25 tahun sekarang dilarang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Arab Saudi.
Menurut Rambukwella, larangan itu menjadi langkah pertama menuju larangan bagi warganya untuk bekerja di luar negeri di sektor-sektor yang bergaji rendah.
Para aktivis dan keluarga mengatakan Rizana Nafeek belum dewasa ketika dituduh melakukan pembunuhan. Bila benar ia baru berusia 17 tahun, maka Arab Saudi melanggar Konvensi Internasional tentang Hak Anak yang melarang hukuman mati bagi terpidana anak-anak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved