Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, pasca banjir bandang yang melanda Nagari Kotonopan, Kecamatan Rao Utara. Dalam masa tanggap darurat ini, prioritas utama memulihkan akses transportasi ke wilayah yang kini terisolasi akibat banjir tersebut.
Kepada pers, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Pasaman, Budhi Hermawan, Rabu (20/02) mengatakan, tanggap darurat tersebut dimulai sejak Jumat, 15 Februari lalu.
“Bapak bupati sudah menetapkan masa tanggap darurat mulai hari Jumat, sejak terjadinya banjir bandang pada Jumat lalu, sampai 14 hari ke depan,” ujar dia.
Dalam masa tanggap darurat ini, prioritas utama adalah memulihkan jalur transportasi secepatnya. Untuk itu, pemkab telah mengalokasikan dana sebesar Rp800 juta untuk melakukan perbaikan jembatan dan akses jalan yang rusak di Kecamatan Rao Utara.
“Dana ini dipakai untuk pemulihan akses sehingga dalam menyalurkan bantuan tidak terkendala, sebab ada sepangan 450 meter total panjang jalan yang rusak yang terdiri 4 jalan terban, satu jumbatan putus dan saat ini tinggal satu lagi jalan yang putus harus diperbaiki,” ungkapnya.
Selain itu, dari Dinas ESDM Pasaman juga menyalurkan bantuan 5000 liter minyak tanah, sebab minyak tanah sangat dibutuhkan masyarakat Kotonopan. Pasalnya, sejak banjir hingga kini, aliran listrik di lokasi tersebut putus.
Budhi menuturkan pemerintah juga menyiapkan beras 4,2 ton itu sudah disiapkan untuk Divre Bulog Sumbar. “Tapi yang paling dibutuhkan itu minyak tanah,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved