Dua partai tengah memperjuangkan untuk untuk mengusung Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto)—putra bekas presiden Soeharto—sebagai calon presiden pada Pemilu 2019. Dua partai tersebut yakni, Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) dan Partai Berkarya.
Sekretaris Jenderal Parsindo, Ahmad Hadari, mengatakan, partainya telah mendapat restu. Partai yang sedang menjalani verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut juga telah berkomunikasi dengan Partai Berkarya, yang sama-sama mengusung Tommy Soeharto.
“Sekitar tiga bulan lalu, kami (Parsindo) dipertemukan dengan Partai Berkarya oleh Tommy,” kata Hadari, Minggu (12/03).
Menurut Hadari, Tommy minta kami jadi satu partai. Parsindo menolak, namun terbuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Berkarya atau partai lain yang juga mengusung Tommy Soeharto.
Hadari mengklaim Parsindo telah bergerilya menggalang dukungan bagi Tommy Soeharto dengan mengandalkan kekuatan LIRA—lembaga swadaya masyarakat cikal-bakal partainya.
Saat ini, kata Hadari, Parsindo membonceng kekuatan LIRA yang tersebar di 34 provinsi dan 480 kabupaten/kota. Parsindo juga menggunakan kekuatan massa dari sayap organisasi LIRA yang mewadahi anak muda, perempuan, pengusaha, atau kelompok lainnya.
“Kami yakin, Pemilu 2019 adalah pertarungan antara trah Soeharto melawan trah Sukarno di bawah Megawati Soekarnoputri, yaitu PDI Perjuangan,” kata Hadari.
Sebelumnya, pada Sabtu (11/03), Keluarga Cendana mengadakan acara di Masjid At-Tin Jakarta Timur, yaitu haul Soeharto dan peringatan ke-51 Suprsemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Acara dihadiri ribuan umat Islam. Mereka berdoa sambil mengumandangkan salawat nabi.
Acara juga dihadiri sejumlah tokoh politik seperti Prabowo Subianto, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, dan Akbar Tanjung. Tamu undangan lain yang hadir antaral ain Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Djarot Saiful Hidayat. Pada malam itu juga ada pidato pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.
© Copyright 2024, All Rights Reserved