DPR menilai minimnya anggaran pertahanan menjadi kendala utama dalam penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Hal itu berdampak pada terjadinya kecelakaan pesawat TNI yang telah enam kali terjadi sepanjang 2016.
Alutsista yang ada saat ini sebagian besar diperoleh melalui hibah, yang diremajakan. Hal ini pula yang terjadi pada pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Wamena, Papua, Minggu (18/12/2016) kemarin saat hendak mendarat.
Pesawat tersebut merupakan hibah dari RAAF (Royal Australia Armed Forces) yang baru saja diserahterimakan 10 bulan lalu.
"Seperti diketahui base line anggaran Kemhan (Kementerian Pertahanan) tahun ini mestinya kan Rp 209 triliun, akan tetapi hanya ada anggaran saat ini sekitar Rp 108 triliun, masih jauh sekali," kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, Senin (19/12).
Abdul berharap ke depannya pemerintah bisa memenuhi target anggaran pertahanan tersebut. "Nanti kami akan memanggil Kemhan dan TNI untuk menjelaskan kecelakaan pesawat Hercules kemarin," ujar Abdul.
Pesawat Hercules C-130HS dengan nomor registrasi A-1334 jatuh di Wamena, Papua, Minggu pagi (18/12). Sebanyak 13 orang yang ada di dalam pesawat itu tewas.
Tercatat sebanyak 12 orang di antaranya adalah kru pesawat yang merupakan anggota tetap Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Sementara, satu lagi adalah anggota TNI di Papua yang tengah menumpang. Pesawat itu merupakan hibah dari Australia dan mulai beroperasi pada Februari 2016 lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved