Amerika Serikat menuntut China mengembalikan sebuah drone berwujud kapal selam mini yang disita Angkatan Laut China di Laut China Selatan. Drone itu berasal dari kapal USNS Bowditch yang disebut AS tengah berlayar di Laut China Selatan untuk melakukan riset.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis kepada wartawan, menyebut, permintaan resmi sudah disampaikan AS agar China mengembalikan drone bawah air tersebut. AS menuduh Angkatan Laut China merampas drone tersebut di Laut China Selatan, pada Kamis (15/12).
Peristiwa itu terjadi beberapa saat sebelum drone itu diangkat oleh USNS Bowditch, sebuah kapal survei oseanografi. Perangkat yang dijuluki sebagai penjelajah lautan, itu disebut Pentagon, digunakan untuk menguji salinitas air dan suhu.
"Data itu merupakan bagian dari program untuk memetakan jalur-jalur bawah air. Wahana itu telah dirampas oleh China," klaim Pentagon.
Pentagon mengklaim, wahana tak berawak itu melakukan survei militer secara sah di perairan Laut China Selatan. "Wahana itu merupakan kapal berdaulat yang dilindungi kekebalan hukum, ditandai dengan jelas dalam bahasa Inggris bahwa itu merupakan milik AS."
Seperti diketahui Laut China Selatan jadi fokus berbagai ketegangan diplomatik antara China dengan AS dan negara-negara yang mengklaim kepemilikan PulauSpratly.
Peristiwanya terjadi di Laut Cina Selatan sekitar 80 km barat laut dari Subic Bay,Filipina, papar Amerika Serikat. "Kapal angkatan laut China, ASR-510, sebuah kapal jenis Dalang III, mendekat hingga jarak sekitar 500 meter dari USNS Bowditch, lalu meluncurkan sebuah perahu kecil, dan merebut UUV," kata Pentagon.
USNS Bowditch lalu melakukan kontak radio dengan kapal China itu untuk menuntut mereka segera mengembalikan wahana itu, tetapi diabaikan. "Ini bukan perilaku yang kita harapkan dari suatu angkatan laut profesional," kata Kapten Davis.
Penyitaan ini kemungkinan akan makin menambah kecemasan AS tentang meningkatnya kehadiran militer China di Laut China Selatan.
Awal pekan ini sebuah lembaga mengatakan, foto udara menunjukkan bahwa China telah membangun sistem persenjataan di seluruh pulau buatan yang mereka bangun di laut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved