Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump memberi sinyal yang akan mengizinkan TikTok bisa tetap beroperasi di negara tersebut.
Sinyalemen tersebut disampaikan Trump saat ia bicara di hadapan para pendukungnya dalam pertemuan bertajuk AmericaFest, sebuah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh kelompok konservatif Turning Point, di Phoenix, Arizona, belum lama ini.
Kepada pendukungnya, Trump mengatakan ia telah menerima miliaran tampilan di platform media sosial tersebut selama kampanye kepresidenannya.
Pernyataan Trump tersebut bertentangan dengan keputusan Senat AS yang pernah mengambil keputusan untuk divestasi TikTok di negara Paman Sam tersebut. Tidak jelas bagaimana Trump akan membatalkan perintah divestasi TikTok, yang disahkan dengan suara mayoritas di Senat.
"Saya kira kita harus mulai berpikir karena, Anda tahu, kita sudah menggunakan TikTok, dan kita mendapat respons yang hebat dengan miliaran penayangan, miliaran dan miliaran penayangan," kata Trump kepada khalayak, dikutip dari Reuters, Rabu (1/1/2025).
"Mereka membawakan saya sebuah bagan, dan itu adalah sebuah rekaman, dan sangat indah untuk dilihat, dan saat saya melihatnya, saya berkata, 'Mungkin kita harus menyimpan benda ini untuk sementara waktu'," ujarnya.
Senat AS meloloskan undang-undang pada bulan April yang mengharuskan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance, untuk menjual aplikasi tersebut, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Pemilik TikTok telah berupaya agar undang-undang tersebut dibatalkan, dan Mahkamah Agung AS telah setuju untuk mengadili kasus tersebut.
Namun, jika pengadilan tidak memutuskan mendukung ByteDance dan tidak terjadi divestasi, aplikasi tersebut dapat secara efektif dilarang di Amerika Serikat pada tanggal 19 Januari 2025, satu hari sebelum Trump menjabat. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved