politikindonesia.com: Saling intrik dan menjegal di tubuh Partai Golkar kian terbuka. Wakil Sekjen Partai Golkar Muchyar Yara yang selama ini dikenal berseberangan dengan kubu Akbar Tandjung di DPP Partai Golkar akhirnya dinonaktifkan dari partai berlambang pohong beringin itu.
Alasan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung, karena Yara tak menjalankan tugas secara maksimal. Status non aktif ini dikenakan kepada pengacara Ginandjar ini bersama dengan 18 pengurus DPP Partai Golkar lain dengan berbagai alasan seperti memilih jadi PNS, perangkapan jabatan maupun ketidakaktifan dalam rapat dan kegiatan partai.
"DPP menetapkan status dari anggota pengurus dimana sebagian
dari anggota itu, yaitu 19 orang dinyatakan sebagai pengurus yang non aktif," kata Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung usai rapat pimpinan Partai Golkar di Jakarta, Jumat (8/2) dini hari.
Sementara yang di nonaktifkan karena menduduki jabatan-jabatan yang tidak memungkinkan aktif di partai seperti gubernur, bupati dan duta besar antara lain adalah Abdullah Puteh (Gubernur NAD), Fadel Muhammad (Gubernur Gorontalo) dan Ekky Syachruddin (Dubes RI untuk Kanada).
Menurut Akbar, dengan status penonaktifan sementara itu berartimereka masih bisa kembali aktif ke partai jika sudah tidak lagimerangkap jabatan seperti menjadi gubernur, bupati atau Dubes.
Demikian juga bagi pengurus yang di nonaktifkan karena tidak
menjalankan tugas secara maksimal di partai seperti Effendi Yusuf dan Muchyar Yara bisa kembali aktif jika telah menyatakan kesediaannya untuk menjalankan tugas-tugas partai.
Tentu saja, penoaktifan ini ditolak mentah-mentah oleh Yara. Menurut dia, alasan tidak aktif di partai merupakan kebohongan publik yang dilakukan Akbar Tandjung. “Bilang saja ada perbedaan pendapat. Kok malu-maluin betul. Tuduhan tidak aktif dalam organisasi justru akan menimbulkan masalah organisasi,” tandas Yara di Jakarta, Jumat (8/02/2002).
Menurut Yara, jika memang dinilai tidak pernah aktif, harusnya melalui proses, peringatan 1,2,3. “Saya pernah terima 1 kali peringatan tertulis, tapi tidak soal ketikdakaktifan, melainkan soal pernyataan-pernyataan saya yang dianggap bertentangan dengan garis partai,” ungkap Yara.
Namun demikian kasus yang menimpanya itu tak membuat Yara putus asa dan keluar dari Partai Golkar. Dia bertekad untuk tetap menjadi orang Golkar sambil memperjuangkan agenda Munas atau Munaslub, untuk membersihkan Golkar dari skandal Bulog.
Berikut ini nama-nama lengkap pengurus yang dinonaktifkan:
1. Effendy Yusuf (Ketua)
2. Muchyar Yara (Wasekjen)
3. Abdullah Puteh (Wasekjen)
4. Ekky Syachruddin (Wasekjen)
5. Fadel Muhammad (bendahara)
6. Budi Haryanto (anggota departemen)
7. Martinus F Tennes (anggota departemen)
8. Ansel da Lopez (anggota departemen)
9. Ria Rumata Aritonang (anggota departemen)
10. Muh. Yamin Tawari (Wakil Ketua departemen)
11. Ilyas (anggota departemen)
12. I Dewa Putu Supartanida (anggota departemen)
13. Ida Bagus Putra (ketua departemen)
14. Umbu Mehang Kunda (anggota departemen)
15. Jacobus Perviddya Solossa (anggota departemen)
16. Eri Sukardja (Wakil Ketua Departemen)
17. Wempi Federick (anggota departemen)
18. Tony Woworuntu (Ketua departemen)
19. Syahrani Sahrin (Wakil Ketua Departemen).
© Copyright 2024, All Rights Reserved