Bentrokan antara 2 kelompok warga yang dipicu oleh sengketa lahan di kompleks Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika belum reda. Senin (28/04) kemarin, kedua kelompok kembali terlibat saling serang di Komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika.
Kepada pers, Selasa (29/04),Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo mengatakan, pertikaian yang terjadi sejak Jumat (25/04) hingga Senin (28/04) tersebut, telah menewaskan 4 orang warga.
Bentrokan terakhir terjadi di Kompleks RSUD Mimika pada Senin (28/04) pada pukul 04.30 WIT, ketika sekelompok warga dari Kelompok Simon Janampa yang membawa senjata tajam berkumpul di dalam Kompleks rumah sakit itu.
Mereka diduga sedang mencari musuh mereka, karena RSUD Mimika adalah tempat dirawatnya warga kelompok Pinus Murib yang terluka dalam bentrokan di Kompleks Jayanti.
Puluhan orang bersenjata tajam yang dipimpin Musa Janampa kemudian menyerang sebuah mobil Avanza yang diparkir di halaman RSUD Mimika. “Walau sempat meloloskan diri, namun seorang penumpang mobil Avanza terkena panah dan seorang lainnya terjatuh saat hendak masuk ke dalam mobil," terang Pudjo.
Didimus Hagabal yang terjatuh, kemudian menjadi sasaran penyerangan dan tewas walau sempat meloloskan diri bersembunyi di rumah warga dekat RSUD Mimika.
Menyadari salah satu warga mereka tertinggal, kerabat Didimus yang membawa senjata tajam kembali mendatangi RSUD Mimika dengan menggunakan 3 mobil Avanza. “Kedua kelompok warga sempat terlibat saling serang di depan RSUD Mimika, yang mengakibatkan Angelina, warga setempat terkena panah di lutut dan sebuah mobil Avansa rusak," imbuh Pudjo.
Bentrokan tersebut berakhir setelah dibubarkan Brimob Detasemen B Timika bersama Dalmas Polres Mimika yang datang ke lokasi beberapa saat kemudian. Dalam penyisiran tersebut, menurut Pudjo, sebanyak 23 warga diamankan bersama 22 busur dan 70 anak panah.
Saat dilakukan penyisiran ulang, Tim Reskrim dan Provos Polres Mimika, menemukan mayat Musa Janampa sekitar 500 meter dari lokasi bentrokan. “Tidak ditemukan bekas luka di tubuh jenasah, sehingga diduga Musa meninggal karena penyakit jantung. Saat ini jenazahnnya sudah dievakuasi ke RS Mitra Masyarakat Timika,” terang Pudjo.
Sekedar informasi, bentrokan antara kelompok Simon Janampa dan Pinus Murib dipicu oleh sengketa tanah ulayat di Kompleks Jayanti, Kampung Mimika Gunung, Distrik Kuala Kencana. Kedua kelompok terlibat bentrokan sejak Januari lalu.
Pada bentrokan yang terjadi awal Maret, 9 orang tewas dan 300-an orang terluka. Sengketa ini sebenarnya sudah didamaikan akhir Maret lalu, tapi karena tidak adanya solusi atas sengketa tanah itu, bentrokan kembali terjadi pekan lalu.
Akan tetapi, kedua kelompok tidak mendapat ruang untuk saling serang di kompleks Jayanti karena penjagaan ketat dari anggota Polres Mimika dibantu Brimob Detasemen B Timika. Mereka kemudian saling bergerilya mencari musuh mereka di Kota Timika. Akibatnya, terjadi serangkaian pembunuhan di Kota Timika.
Pada Jumat, Arikianus Komagal, 26, ditemukan tewas di Jalan Trikora, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru. Berselang beberapa saat, pada Sabtu (26/04) pagi, Bernardus Yatipai ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Trans Baru, Kampung Karang Senang, Satuan Pemukiman III, Distrik Kuala Kencana.
Kedua korban pembunuhan tersebut, kemudian diklaim sebagai korban dari pertikaian kedua kelompok. Karenanya, kedua jenazah dibakar oleh masing-masing kelompok.
© Copyright 2024, All Rights Reserved