Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kembali bertandang ke situ Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Kamis (05/12). Ia didampingi Wakil Bupati Cianjur, Suranto beserta rombongan. Deddy sempat melihat-lihat kondisi situs megalitikum yang kini ramai diperbincangankan itu.
Informasi yang dihimpun, kedua pemimpin daerah ini akan menyambut para peneliti sekaligus tamu undangan seminar Gotrasawala yang akan digelar di Hotel Savoy Homan dan Gedung Merdeka Bandung, 6 hingga 7 Desember 2013.
Kepada wartawan di lokasi, Kamis (05/12), Deddy bicara soal akan dikembangkannya situs megalitikum tersebut, sebagai tempat penelitian dan juga pusat kebudayaan.
“Nanti kita atur 2014, dananya boleh dari APBD maupun pihak ketiga. Mungkin dari perusahaan yang punya kepedulian untuk kebudayan atau juga donasi dari pihak manapun bisa dihimpun," jelas Deddy.
Deddy menegaskan, penelitian di Gunung Padang harus terus dilanjutkan oleh para peneliti sehingga dapat dikuak jelas temuan tentang bangunan yang terpendam di situs tersebut.
“Siapa saja bisa meneliti gunung ini. Hanya saja, yang baru laporan ke kami kan Tim Terpadu Riset Mandiri. Makanya Kang Dany Hilman juga mengundang budayawan lain. Semakin beda pendapat semakin bagus. Tapi fakta lah yang berbicara," jelasnya.
Sebelumnya, Deddy mengatakan, situs Gunung Padang merupakan situs kontroversial yang kini tengah ramai diperbincangkan. Oleh karena itu, Pemprov Jabar mengangkat pembahasan situs Gunung Padang dalam sebuah seminar yang menjadi rangkaian acara Gotraswala.
''Dalam penilitian Gunung Padang ini kami tidak hanya mengundang para peneliti dari dalam negeri tapi dihadirkan juga peneliti dari luar negeri,'' ujar Deddy kepada wartawan usai press conference Gotrasawala, Rabu (4/12).
Peneliti dari luar negeri tersebut, kata dia, di antaranya Graham Hancock (Belanda), Robert Schoch (Boston University), dan Richard Hansen (Idaho State). Peneliti luar negeri, tertarik datang ke Bandung karena yang dibahas Gunung Pdang. Bakangan ini, gunung tersebut memang ramaii diperbincangkan di dalam negeri dan internasional.
“Ini isu seksi yang mendunia. Jadi momentum ini menjadi ajang berbagai disiplin ilmu baik arkeolog, geolog, sejarawan, dan lain-lain untuk menguak ada apa di Gunung Padang,” kata Deddy.
Namun begitu, dengan adanya seminar terkait Gunung Padang di rangkaian Gotraswala ini, bukan berarti dibuat untuk menyamakan persepsi. Namun, kata Deddy, melalui pembahasan yang menyeluruh dari berbagai sudut pandang, maka bukan tidak mungkin bisa membantu penelitian Gunung Padang yang saat ini masih terus digali.
“Pasti nanti akan banyak persepsi. Tapi Gunung Padang ini tak boleh dibiarkan. Ini tanda-tanda peradaban manusia yang pernah ada dan harus diteliti,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved