Situasi perekonomian dunia sampai saat ini belum pulih. Ketidakpastian yang diberikan, dan volatilitas yang terjadi di pasar keuangan global, tentu berpotensi memengaruhi sejumlah indikator perekonomian, tak terkecuali Indonesia.
"Kita sudah terseret masuk ke dalam situ, sudah mulai ditarik oleh arah perkembangan dunia sejak 2013 sampai 2014," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara Outlook Ekonomi Indonesia Tahun 2017 yang dihelat di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (10/11).
Menurut Darmin, dalam mengukur risiko global, ada dua indikator yang biasanya dijadikan landasan. Pertama, dari sisi ketidakpastian politik yang saat ini masih dikhawatirkan mampu memberikan sedikit sentimen terhadap kondisi perekonomian.
"Political uncertainty sekarang di atas krisis global di rentang tahun 2008-2009, tetapi justru di bawah krisis Eropa," kata Darmin.
Kedua, dari kondisi pasar keuangan global yang rentan terhadap sebuah isu. Darmin menjelaskan, kondisi pasar saat ini tengah menghadapi gejolak yang cukup dalam. Meski begitu, volatilitas yang terjadi tidak sedalam dari krisis global.
"Sebagai gambaran untuk emerging market (negara berkembang), risikonya secara umum meningkat," kata Darmin.
Darmin mengatakan, menjadi tugas penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional, sehingga tidak rentan akan perkembangan global yang berpotensi memengaruhi laju ekonomi.
Darmin memandang perekonomian global tahun depan masih akan menghadapi tantangan. Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pun telah kembali direvisi ke bawah oleh sejumlah lembaga internasional.
"Tiongkok diperkirakan pertumbuhan ekonominya tahun ini 6,5 persen. Perkiraan tahun depan, 6,2 persen. Amerika Serikat meningkat, tetapi ujungnya seperti apa nanti kita lihat," kata Darmin.
Menurut Darmin, dengan kondisi tersebut maka artinya negara mitra utama dagang Indonesia pun masih melambat. Ini juga mau tidak mau akan memengaruhi aktivitas perdagangan dalam negeri. Pemerintah pun akan tetap mencermati perkembangan hal ini ke depan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved