Warga Ibukota diminta terus waspada. Jakarta berpotensi mengalami cuaca ekstrim, sampai pertengahan tahun ini, atau Juni 2011. Itu artinya, curah hujan yang lebat, diprediksi berlangsung lama. Potensi cuaca ekstrim terjadi akibat siklon tropis berpengaruh uap, yang tersedot ke wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Uap air itu bergeser ke selatan, yang berpengaruh hujan di daerah pulau Jawa. Akibatnya terjadi hujan lokal dan menimbulkan ekstrim,” ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto, di Jakarta, Rabu (19/01).
Kukuh bersikukuh, potensi hujan lebat dalam waktu lama dan terus menerus akan terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Hujan lebat yang berlangsung lama ini, kata dia, tidak tentu. Bisa terjadi pagi hari siang, atau malam. Tapi sementara ini akan banyak terjadi pada dini hari.
Hujan lebat ini diperkirakan terjadi sampai April 2011. Kondisinya pun berubah-ubah. Sulit diprediksikan dan diperkirakan potensi cuaca ekstrim akan tetap ada. Dalam tiga hari ke depan curah hujan meningkat. Hujan seperti ini masuk dalam kategori cuaca ekstrim, mengganggu, tapi tidak berpengaruh besar.
Antisipasi yang harus dilakukan, salah satunya penataan perkotaan, melalui pola pengembangan isu lingkungan dalam kebijakan yang harus diambil. Dengan begitu, kata Kukuh, ada pengurangan risiko terhadap cuaca. Tata ruang harus diperbaiki, agar aliran air dapat cepat masuk ke salurannya dan tidak terjadi bencana banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Ery Basworo berjanji menyelesaikan 76 titik genangan di DKI Jakarta pada 2011. Penyelesaian titik genangan itu, untuk mempercepat aliran air hujan agar masuk saluran yang ada. Selama 2010 ditargetkan 33 titik, tapi pihaknya berhasil menyelesaikan 39 titik genangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved