Menteri Perhubungan Agum Gumelar-juga Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhanas (Ikal)mengurungkan niatnya untuk mengikuti Konvensi Pemilihan Calon Presiden Partai Golkar.
"Persyaratan untuk bisa ikut Konvensi Golkar ini selambat-lambatnya harus diserahkan besok, tanggal 7 (Agustus), ke Sekretariat Panitia. Tetapi, karena pengurungan niat ini, hal itu tidak akan saya laksanakan," papar Agum, kemarin.
Dengan pernyataan Agum ini, berarti sudah tiga tokoh yang mengurungkan niat mengikuti konvensi. Dua orang lainnya adalah Nurcholish Madjid dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono.
Agum menyangkal bahwa ketidakikutsertaannya dalam konvensi karena segan kepada Wiranto yang juga mengikuti konvensi. Dia juga membantah bahwa alasannya adalah karena adanya desakan dari Presiden Megawati Soekarnoputri atau karena kecewa atas pelaksanaan konvensi.
Menurut Agum, pertimbangan dirinya mundur semata-mata karena selaku Ketua Umum Ikal dirinya diharapkan bisa bersikap netral dalam menyosialisasikan pemikiran yang dihasilkan Ikal kepada semua komponen bangsa.
Sementara itu, Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto hari Rabu (6/8) secara resmi menyatakan dirinya ikut dalam pencalonan presiden melalui Konvensi Partai Golkar.
Capres yang lain, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla-yang hari Senin telah resmi mendaftar-menyatakan siap maju konvensi, tetapi belum mempertimbangkan akan berkoalisi dengan calon dari partai mana dalam Pemilu 2004. Sebaliknya, Agum Gumelar-yang sebelumnya juga disebut-sebut sebagai kandidat capres Golkar-hari Rabu mengurungkan niat untuk ikut konvensi.
Wiranto menyatakan, pilihannya jatuh pada Partai Golkar karena selain hubungan historis dan emosional antara Tentara Nasional Indonesia dan Partai Golkar, juga karena Partai Golkar dinilai memiliki infrastruktur paling lengkap dan pendukung yang kuat.
Kesiapan Wiranto untuk bertarung di Konvensi Golkar ditunjukkan dengan mengembalikan formulir konvensi di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta, Rabu. Wiranto diterima oleh Ketua Panitia Konvensi Partai Golkar Oetojo Oesman, Wakil Sekretaris Panitia Konvensi Rully Chaerul Azwar, dan Ketua DPP Partai Golkar Slamet Effendi Yusuf. Pengembalian formulir konvensi ditutup pada hari Kamis ini pukul 16.00.
Ditanya apakah ia yakin konvensi bisa berlangsung fair dan jujur, Wiranto menjawab bahwa ia harus berpikir positif. Ia meyakini moralitas anggota Partai Golkar masih baik sehingga konvensi akan berlangsung secara fair, jujur, dan terbuka. Ia menilai, konvensi ini merupakan taruhan besar bagi Partai Golkar. Jika terjadi kecurangan, Partai Golkar akan mendapat sorotan masyarakat dan dampaknya bisa merusak citra Partai Golkar.
Sebelumnya, secara terpisah di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, dalam pidatonya, Wiranto menyebutkan bahwa pencalonan dirinya untuk ikut berkompetisi menduduki kursi kepresidenan bukan merupakan ekspresi pribadinya yang berambisi menjadi presiden. Jika ia mau, sebenarnya itu bisa ia lakukan pada tahun 1998 ketika ia menjabat posisi Menhankam/Panglima ABRI yang memiliki kewenangan besar berlandaskan instruksi presiden.
Sementara Jusuf Kalla menyatakan kesiapannya untuk ikut konvensi antara lain juga ditunjukkan dengan kesiapan dana. "Di mana-mana politik itu butuh biaya besar. Untuk biaya perjalanan, makan, hotel, menjamu orang, itu sudah pasti butuh dana. Semua upaya politik itu begitu," ungkap Jusuf Kalla.
Ditambahkan, perhatiannya tercurah untuk mengikuti seluruh proses konvensi sehingga belum mempertimbangkan tawaran untuk berkoalisi dengan calon dari partai lain. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyatakan, salah satu nama yang dipertimbangkan untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden/wakil presiden pada Pemilu 2004 adalah Jusuf Kalla.
"Koalisi itu baru bisa terjadi setelah konvensi. Bagi saya, yang penting adalah Golkar punya calon dulu. Setelah konvensi ini, baru bicara soal koalisi," tutur Kalla.
© Copyright 2024, All Rights Reserved