Aparat Polda Metro Jaya menangkap 5 anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, Selasa (08/11) dini hari. Mereka ditangkap atas dugaan terlibat kerusuhan dalam unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan, Jumat (04/11) pekan lalu.
Kepada pers, Selasa pagi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, kelima anggota HMI tersebut ditangkap di sejumlah lokasi berbeda. "Iya benar, semuanya memang anggota HMI. Sekitar pukul 24.00 WIB kami mengamankan kelimanya," terang dia.
Awi menjelaskan, inisial kelima anggota HMI itu adalah II, AJ, RM, RR, dan MRD. Mereka berstatus mahasiswa di universitas yang berbeda-beda.
"II dan AH itu mahasiswa Universitas Nasional, RR itu mahasiswa dari Universitas Jayabaya, MRD dari Universitas Attahiriyah, dan RM dari Universitas Ibn Khaldun," ucap Awi.
Unjuk rasa damai yang diikuti ratusan ribu umat muslim pada Jumat pekan lalu, berakhir dengan kericuhan. Rusuh terjadi pada malam hari, ketika sebagian besar peserta aksi telah membubarkan diri.
Massa terlibat aksi saling dorong yang disertai pelemparan botol dan batu kepada personel pengamanan. Akibat perlawanan dari massa, polisi menembakkan gas air mata.
Kericuhan tersebut menyebabkan satu seorang pedemo meninggal dunia karena asma. Selain itu ada 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri atau umum yang dirusak dan 3 kendaraan di antaranya dibakar.
Jumlah demonstran yang mengalami luka sekitar 250 orang. Di luar massa demo, sebanyak 100 orang mengalami luka. Mereka terdiri dari 79 personel Polri, 15 masyarakat umum, 5 personel TNI dan seorang personel pemadam kebakaran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved