Laju inflasi pada bulan Juli sebesar 0,69 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dari inflasi pada bulan Juni yakni 0,66 persen. Dengan laju inflasi ini, maka inflasi pada bulan Januari-Juli (year to date) mencapai 1,76 persen dan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) mencapai 3,21 persen.
Demikian disampaikan Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (01/08). Dikatakan, inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebanyak 1,12 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,54 persen.
Sementara, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebanyak 0,24 persen. Kelompok sandang dengan 0,44 persen, kelompok kesehatan 0,37 persen. Kemudian, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mencapai 0,51 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan 1,22 persen.
Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan di Bangka Belitung dengan 2,34 persen. Sementara inflasi terendah berada di Kota Gorontalo, Gorontalo dengan 0,06 persen.
Sedangkan, Kota Jayapura di Papua mengalami deflasi tertinggi dengan 1,10 persen dan Kota Maumere, Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi terendah dengan 0,05 persen.
Sekedar informasia, Angka inflasi ini lebih rendah dari prediksi Bank Indonesia yang memperkirakan mencapai 0,74 persen. BI menjangkar angka inflasi tahun ini berada pada kisaran 3 hingga 5 persen. Sementara itu, pemerintah menargetkan tingkat inflasi tahun ini berada pada kisaran 4 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved