Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) triwulan I memutuskan untuk mempertahanan tingkat suku bunga acuan atau BI rate pada posisi 7,5 persen. Dengan keputusan ini, Bank sentral telah mempertahankan BI rate di level yang sama sejak November 2013 lalu.
Selain BI rate, RDG BI juga menetapkan suku bunga deposit sebesar 7,5 persen. Adapun suku bunga lending facility pada posisi 5,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI hari ini mempertahankan BI rate pada posisi 7,5 persen. Kebijakan ini masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi ke 4,5 plus minus 1 persen pada tahun 2014 dan 4 persen plus minus 1 persen pada tahun 2015," terang Gubernur BI Agus Martowardojo kepada pers di Jakarta, Kamis (08/05).
Agus mengatakan, inflasi berada dalam terus menurun. Inflasi triwulan I-2013 tercatat 7,32 persen, turun dari triwulan sebelumnya yang 8,38 persen. "Turunnya inflasi disebabkan menurunnya tekanan inflasi volatile food dan inflasi inti," ujarnya.
Dipertahankannya BI rate, diharapkan juga dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan sehingga berada di target 3 persen dari PDB pada 2014. Defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama tercatat sebesar 2,06 persen, menurun dari defisit triwulan IV-2013 yang sebesar 2,12 persen. "Penurunan disebabkan kontraksi impor nonmigas dan moderasi ekonomi. Juga penurunan defisit neraca jasa," ujar Agus.
Agus menambahkan, meskipun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2014 menurun menjadi sebesar 5,21 persen, akan tetapi hal itu terjadi akibat kontraksi di sektor riil, khususnya sektor pertambangan. "Ke depan, BI akan terus mencermati risiko global dan domestik dan mengambil langkah-langkah antisipatif dan senantiasa memperkuat bauran kebijakan," ujar Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved