Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam bidang budidaya rumput laut. Tercatat ada lahan 12,1 juta hektar (ha) di Indonesia yang bisa dikelola untuk budidaya rumput laut. Namun, dari jumlah itu, baru 2,6 persen atau 352,825 ha lahan yang digarap.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam jumpa pers di Kantor KKP Jakarta, Jumat (09/10), Dengan total lahan garapan tersebut, produksi Indonesia mencapai 10,2 juta ton rumput laut basah per tahun.
“Indonesia punya jenis rumput laut 555 jenis. Saat ini Indonesia kuasai 50 persn produk rumput laut dunia. Lahan yang baru dimanfaatkan sekitar 2,68 persen."
Dijelaskan, KKP akan memprioritaskan pengembangan rumput laut dalam sektor perikanan budidaya pada 2016. “Tahun depan anggaran budidaya Rp330 miliar untuk naikkan jumlah petani rumput laut dan kualitas rumput laut," ujarnya.
Susi memandang rumput laut sangat cocok dikembangkan untuk wilayah perairan khususnya pulau terpencil. Selain mudah, petani tidak perlu merogoh uang banyak untuk biaya perawatan atau produksi.
“Rumput dijadikan prioritas jenis budidaya, hampir dikatakan free maintenance, tidak kasih makan. Kita jaga di pulau kecil yang industri tidak ada, dia bisa tumbuh subur. Cara gampang untuk beri penghasilan baru ke penduduk di daerah pesisir," ujarnya.
Selain mendorong pembudidayaan, Susi juga akan memprioritaskan pengolahan rumput laut sebagai bahan baku makanan dan kosmetik. Saat ini, mayoritas rumput laut diekspor dalam bentuk bahan mentah (raw material).
Secara bertahap, Indonesia akan membuat produk olahan rumput laut karena memiliki nilai tambah yang tinggi. KKP setidaknya akan membangun 8 unit gudang rumput laut dan 10 pabrik rumput laut mulai tahun depan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved