Para pembantu Presiden diminta untuk tidak terburu-buru menolak tawaran bantuan asing yang berniat membantu mengatasi kebakaran hutan. Para menteri harus terlebih dulu berkonsultasi dengan Presiden ataupun Wakil Presiden.
Kritik tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan, kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (09/10) menanggapi keputusan Presiden Jokowi yang akhirnya menerima bantuan dari sejumlah negara tetangga untuk penanganan kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Padahal, sejumlah menteri sebelumnya menyatakan, Indonesia menolak tawaran bantuan asing karena masih sanggup menanganinya sendiri.
“Pembantu Presiden jangan terlalu awal menolak bantuan. Lebih arif mendengarkan atau konsultasi dengan Presiden. Kalau awalnya menolak tapi sekarang menerima kan kelihatan kurang bagus, tak elok," jelas Taufik.
Taufik mengatakan, apapun alasannya, para menteri itu seyogyanya lebih arif dalam menanggapi tawaran bantuan tersebut. Hal yang terpenting, asap harus cepat hilang karena sudah mengganggu aspek kehidupan sosial.
Taufik memuji langkah Jokowi yang sempat terjun langsung memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan. Dia berharap masalah kebakaran yang menyebabkan asap bisa segera diselesaikan. “Pembantu Presiden harus serius hilangkan asap karena sudah mengganggu kehidupan manusia. Asap harus hilang," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved