PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan sejumlah penghematan, salah satunya dengan memangkas biaya operasional hingga Rp900 miliar. Penghematan ini dilakukan menyusul kondisi perekonomian yang belum membaik.
“Biaya operasional sudah naik 20 persen pada kuartal pertama tahun ini. Dia menargetkan angka itu bisa turun. Hingga di bawah 15 persen,” Direktur Treasury and Market Bank Mandiri Pahala N Mansury di kantor Bank Mandiri, Rabu sore (15/06).
Salah satu yang bisa dilakukan bank pelat merah itu adalah melakukan efisiensi dan membuat prioritas dalam pengembangan bisnis pada masa mendatang. "Yang cukup besar terkait dengan pengembangan ekspansi dari sisi outlook akan dikurangi," kata Pahala.
Menurut, Pahal, selain dengan menekan ekspansi, pengurangan yang dilakukan ada di sektorelectronic channel, termasuk di dalamnya rencana mengurangi penambahan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin electronic data capture (EDC).
"Misalnya, tadinya kami punya rencana 50.000 tambahan EDC, kami kurangi setengahnya saja," kata Pahala.
Pahala menjelaskan, hal yang lebih penting adalah mengalihkan fokus agar produktivitas EDC yang ada saat ini dapat meningkat. "ATM juga dipotong setengahnya. Produktivitas di beberapa titik ATM juga kami tingkatkan,"kata Pahala.
Sedangkan untuk biaya promosi, tak banyak dilakukan pemangkasan. Meskipun tak terlalu signifikan, hasil pemangkasan biaya promosi itu diyakini dapat membantu menekan biaya operasional.
Pemangkasan biaya operasi juga berdampak pada rekrutmen pegawai yang mengalami perlambatan. Tenaga ahli di daerah-daerah juga terkena imbas karena jumlahnya dikurangi cukup signifikan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved