Mulai hari ini, Jumat (15/02), Pemerintah Kabupaten Bandung memberlakukan status tanggap darurat banjir selama 21 hari ke depan. Status itu diberlakukan menyusula banjir yang meluas di kabupaten tersebut. Hingga Jumat siang (15/02), total jumlah rumah yang terendam mencapai 15 ribu unit. Rumah itu tersebar di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.
Kepada pers, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) intensitas hujan masih sampai Maret atau April tahun ini. “Jadi statusnya akan diberlakukan sampai 21 hari,” ujar dia.
Marlan, mengatakan, paling banyak rumah terendam di Kecamatan Baleendah, disusul Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. “Total ada sekitar 15 ribuan rumah. Semakin hari memang terus bertambah. Titik pengungsian paling banyak di Dayeuhkolot, mencapai 15 titik, Baleendah satu titik, dan Bojongsoang satu titik," ujar dia.
Jumlah pengungsi di Rusunawa Baleendah sampai Jumat (15/02) sebanyak 426 kepala keluarga dengan 1.568 jiwa. Sedangkan di Leuwi Bandung, Andir, pengungsi sebanyak 900 kepala keluarga dengan 1.200 jiwa, dan Bojongsoang sebanyak 80 kepala keluarga yang mengungsi dengan 400 jiwa.
Marlan menambahkan, untuk status tanggap darurat ini disiapkan alokasi anggaran sebesar Rp247 juta. Anggaran sebesar itu untuk kebutuhan logistik pengungsi, yang mencapai lebih dari 1.500 jiwa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved