Pelaksanaan pencoblosan Pemilu legislatif di Kabupaten Puncak Jaya, 9 April lalu, sempat diwarnai insiden baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dalam kontak tembak tersebut seorang anggota KKB tewas oleh peluru aparat TNI.
Kepada pers, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Arh Rikas Hidayatullah mengatakan, kontak senjata terjadi di Puncak Senyum Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada Rabu pagi.
Aparat TNI menembak mati Wehanio Enumbi, 25. Wehanio tewas setelah tertembus peluru di bagian bahu dan kepala. Jenasah langsung dievakuasi ke RSUD Mulia.
Dijelaskan Rikas, awalnya, Rabu (09/04) sekitar pukul 08.30 WIT masyarakat melapor jika ada kelompok masyarakat yang mengganggu dan meresahkan warga di Kampung Wandegobak. Aparat TNI dan Polri menyambangi lokasi dan saat sampai di lokasi, kelompok yang berjumlah sekitar 10 orang langsung memberondong dengan tembakan.
Dari tembakan balasan aparat berhasil mengena seorang pelaku bernama Wehanio Enumbi di bagian bahu dan kepala sedangkan lainnya langsung melarikan diri. Aparat juga berhasil menyita 1 pucuk senjata laras panjang jenis SS-1 V5 dengan 17 butir amunisi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo menambahkan dari data yang dimiliki polisi, Wehanio pernah terlibat dalam sejumlah kasus penembakan terhadap aparat.
Wehanio Enumbi terlibat dalam penembakan anggota Brimob pada 3 Desember 2011 di Kali Semen, penembakan Kapolsek Mulia, AKP Dominggus Awes, penembakan di Tolikara pada 10 Sptember 2012, penembakan Polsek Pirime 27 Nopember 2012, penembakan Bripda Sukarno tanggal 28 Januari 2012 di Mulia.
“Kami sampaikan terimakasih atas informasi masyarakat yang melapor. Tanpa informasi kami bingung karena bisa salah tembak tapi dengan petunjuk masyarakat akhirnya kami bisa melumpuhkan mereka,” kata Pudjo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved