Potensi terjadinya erupsi pada Gunung Agung di Karangasem, Bali, masih sangat tinggi. Dari hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik gunung tersebut cenderung meningkat.
“Potensi untuk terjadi letusan masih tinggi. Analisanya, aktivitas masih tinggi dan suplai (tekanan magma) masih ada. Kita membaca data yang diberikan Gunung Agung sendiri," terang Kepala PVMBG Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (09/10).
Walau sempat menurun pada pekan lalu, aktivitas Gunung Agung kembali naik sejak akhir pekan kemarin. Bahkan pagi tadi teramati adanya asap solfatara berwarna putih dengan intensitas tipis setinggi 200 meter di atas kawah.
"Ya tetap kita bergerak berdasarkan data. Kalau aktivitas masih tinggi ya kita harus menunggu. Statusnya bisa saja diturunkan, tapi data yang masuk menunjukkan masih tinggi," terang Kasbani.
Laporan PVMBG terkait aktivitas Gunung Agung dalam 12 jam terakhir menunjukkan adanya gempa vulkanik dangkal 123 kali, gempa vulkanik dalam 223 kali, dan gempa tektonik lokal 14 kali. Jika ditotal, sudah terjadi 360 kali kegempaan sejak pukul 00.00-12.00 Wita.
“Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," sebut PVMBG.
© Copyright 2025, All Rights Reserved