Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi akan mengunjungi Australia. Suu Kyi akan menghadiri konferensi AIDS PBB di Sydney pada awal Desember dalam kapasitasnya sebagai pegiat PBB yang menentang diskriminasi terhadap penderita penyakit tersebut.
Pemenang hadiah Nobel Perdamaian ini juga diperkirakan akan mengunjungi Melbourne dan beberapa kota lain. Beberapa universitas di Australia juga sedang mengusulkan untuk memberikan gelar doktor kehormatan atas jasanya membantu mengakhiri pemerintahan militer di Myanmar.
"Saya sedang menunggu kepastian tanggal, dan sudah lama berkeinginan mengunjungi Australia. "Saya hendak berkunjung ketika cuaca di sana sedang bagus, karena saya ingin bisa menikmati kunjungan ini sebaik mungkin," kata Suu Kyi sebelum pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr di ibukota Myanmar, Naypyidaw minggu lalu, sebagaimana dikutip dari harian The Age, Minggu (14/07).
Suu Kyi dibebaskan pada tahun 2010, setelah menjalani tahanan rumah selama bertahun-tahun. Suu Kyi pada bulan lalu mengatakan dirinya akan mencalonkan diri menjadi presiden Myanmar dalam pemilihan umum tahun 2015.
Selama dua hari kunjungan ke Myanmar, Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr memperingatkan bahwa kekerasan sektarian antara penduduk beragama Buddha dan warga minoritas Rohingya beragama Islam bisa mengancam kemajuan reformasi politik dan ekonomi di Myanmar.
Kekerasan ini sudah memakan korban 200 warga Muslim tewas tahun lalu, dan sekitar 150 ribu orang mengungsi dari rumah mereka.
Australia khawatir bila konflik ini tidak bisa ditangani dengan baik, maka akan muncul gelombang pencari suaka baru ke Australia. Sekitar 1.200 warga Rohingya sudah tiba di Australia sebagai pencari suaka sejauh ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved