Anggaran sebesar Rp1,4 triliun disiapkan untuk mengantisipasi bencana banjir. Dana itu diperoleh Pemprov DKI dari pinjaman Bank Dunia. Dana akan digunakan untuk menambah fasilitas rumah pompa, normalisasi kanal dan pemeliharaan alat berat.
"Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. Dana itu pinjaman dari Bank Dunia. Awalnya prosesnya rumit tetapi tahun ini cair," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo saat memimpin apel pagi persiapan mengantisipasi datangnya musim hujan, di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (12/09).
Foke-sapaan akrab Fauzi Bowo menjelaskan, uang jutaan dolar tersebut direncanakan akan dipakai untuk menambah fasilitas rumah pompa di Jakarta Utara guna mengantisipasi banjir rob dan normalisasi kanal di Jakarta. Selain itu juga untuk normalisasi kanal yang ada di Jakarta dan digunakan untuk pemeliharaan alat berat, membeli alat berat, serta membuat tanggul raksasa di wilayah Jakarta Utara.
Namun, Foke mengeluhkan masih adanya warga Jakarta yang membuang sampah sembarangan. “Warga Jakarta diharapkan turut berperan serta mencegah banjir dengan tidak membuang sampah di saluran-saluran air.”
Menurut Foke, saat ini masih banyak perilaku warga Jakarta yang membuang sampah sembarangan. Padahal Pemprov DKI sudah optimal menangani sampah. Salah satunya menangani pada sumbernya, seperti sampah industri dan sampah rumah tangga.
Foke juga mendukung gerakan pengolahan sampah seperti 'Bank Sampah' yang harus terus dikembangkan. Bank sampah sudah ada di 300 RT dan RW . Keberadaan bank sampaj seperti ini harus terus dikembangkan karena membuat perilaku masyarakat lebih baik dan bisa membuang sampah pada tempatnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved