Gerak para tokoh Ikhwanul Muslimin, partai pendukung Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi semakin dipersempit. Jaksa Mesir Hisham Barakat, membekukan aset dari 14 tokoh penting Ikhwanul Muslimin.
Kepala Ikhwanul Muslimin, Mohammad Badie dan wakilnya, Khairat al-Shater dilaporkan termasuk di antara pemimpin yang asetnya dibekukan.
Keputusan jaksa Mesir, untuk membekukan aset tersebut muncul di tengah investigasi insiden berdarah yang terjadi sejak Mursi digulingkan. Puluhan orang tewas selama demonstrasi oleh pro-Mursi dan anti-Mursi selama 2 pekan
Pemimpin Partai Kebebasan dan Keadilan, Saad al-Katani juga termasuk yang asetnya dibekukan bersama tokoh senior di kelompok Ikhwanul. Badie dan tokoh Ikhwanul lainnya sudah menjadi target surat perintah penangkapan. Sementara, Mohammad Mursi, berada dalam tahanan pihak militer .
Pada Minggu (14/07), Kepala Militer Abdel Fattah al-Sisi membela keputusan penggulingan Mursi. Dalam pidatonya, dia mengatakan, telah mendesak referendum sebelum Mursi digulingkan. "Tanggapannya ditolak total," ujar al-Sisi .
Namun, lanjutnya, tidak ada kelompok yang dilarang berpolitik. "Setiap kekuatan politik... harus menyadari kesempatan tersedia untuk semua orang di kehidupan politik dan tidak ada gerakan ideologi yang dilarang berpartisipasi," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved